Hal itu dikarenakan, karena para pengembang perumahan developer agar tidak tumbang,

Dan juga masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR berkesempatan untuk memiliki rumah subsidi.

Ketua DPD REI Banten Roni H Adali mengatakan, bahwa pemerintah harus lebih bijak melihat kondisi sekarang yang tidak ada penambahan kuato FLPP rumah subsidi

Menurutnya, dengan tidak ada penambahan kuato, maka akan berdampak kepada masyarakat yang ingin memiliki rumah subsidi menjadi terhambat

"Kami harap Pemerintah bisa menambah Kuota FLPP rumah subsidi paling tidak, sama dengan tahun sebelumnya. Harus ada solusi yang terbaik, dan jika tidak penambahan akan meningkatkan backlog," ujarnya, Minggu 4 Agustus 2024.

Tahun 2024, Pemerintah hanya menetapkan kuota FLPP sebanyak Rp 16 triliun untuk mensubsidi 166.000 unit rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Jauh dari sebelumnya, turun dari anggaran tahun 2023 yang mencapai 229.000 unit.

Menurutnya, kuota tahun ini penting ditambah. Apalagi, pemerintah Prabowo-Gibran telah menyatakan fokusnya pda sektor perumahan dengan menargetkan 3 juta rumah per tahun.

"Kami berharap ada solusi terbaik dari pemerintah, agar developer rumah subsidi tidak tumbang dan juga masyarakat berpenghasilan rendah bisa memiliki rumah subsidi. Ini juga akan berdampak pada perekonomian daerah," karena Sektor Properti merupakan penggerak ekonomi di daerah pungkasnya.