Untuk mengikis kejadian tersebut Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi Banten melakukan sosialisasi yang dilaksanakan di RM Bambu Oju Neglasari Kota Tangerang pada Sabtu (4/9/16).

Kekerasan terhadap anak adalah tindak kekerasan secara fisik, seksual, penganiyaan emosional, atau pengabaian terhadap anak atau serangkaian tindakan wali atau kelalaian oleh orang tua atau pengasuh lainnya yang dihasilkan dapat membahayakan, berpotensi bahaya, memberikan ancaman yang berbahaya kepada anak.

"seperti diketahui sebagian besar kejadian kekerasan terhadap anak terjadi di rumah anak itu sendiri, salah satu contohnya, tanpa disadari orangtua seringkali menjewer anak-anaknya. Itu juga merupakan bentuk kekerasan terhadap anak," ujar Safrudin ketua LPA Provinsi Banten, Senin (5/9/16).

Selain di rumah, kekerasan juga sering terjadi di sekolah, di lingkungan atau organisasi tempat anak berinteraksi. Untuk itu, sosialisasi anti kekerasan terhadap anak ini harus diketahui oleh masyarakat dari berbagai kalangan agar masyarakat khususnya para orangtua mengerti akan pentingnya melindungi anak dari berbagai macam kekerasan.

"Ini merupakan salah satu cara/upaya dalam perlindungan terhadap anak," katanya.

Safrudin juga menambahkan, selain upaya sosialisasi Promotif, preventif LPA juga melakukan upaya-upaya lainnya seperti melakukan avokasi, rehabilitasi dan rentegrasi. Ini empat rangkaian kerja yang kami lakukan dalam menangani kasus kekerasan terhadap anak.

Dimana di hasil akhir nanti, si anak setelah dilakukan rehabilitasi. Kita lakukan upaya avokasi agar si anak bisa kembali berinteraksi ditengah-tengah keluarga/masyarakat seperti semula." Dengan upaya ini kita berharap kekerasan terhadap anak bisa berkurang/hilang dengan sendirinya," pungkasnya.