Moeldoko Setuju Aturan Baru Penerimaan Taruna: Prajurit untuk Perang, Bukan Berbaris

ilustrasi Taruna Akademi TNI. (foto: istimewa) ilustrasi Taruna Akademi TNI. (foto: istimewa)

Detakbanten.com WOOW -- Kepala Staf Presiden, Moeldoko mengaku tak mempersoalkan kebijakan baru yang dibuat Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengenai diubahnya peraturan penerimaan taruna. Bahkan Moeldoko menyebut pernah menentang syarat tinggi badan dalam seleksi penerimaan taruna.

Justru Moeldoko sangat mendukung kebijakan dari Panglima TNI, Andika.

"Prajurit TNI disiapkan untuk perang, bukan baris berbaris, bukan untuk protokol, Jadi ketinggian itu bisa disesuaikan." kata Moeldoko dikutip detakbanten.com dari Tempo Kamis (29/9/2022).

Moeldoko juga membagikan pengalamannya saat bertemu seorang perwira dari Prancis pada saat ia berdinas di Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Kala itu ia mempertanyakan mengenai tubuh perwira Prancis itu yang disebut tidak tinggi.

"Eh kok bisa kamu pendek jadi prajurit?" kata Moeldoko menirukan pertanyaannya kala itu.

"Eh Moeldoko, anda ngerti enggak, kalau kita perang kita harus melewati lorong-lorong kecil, orang seperti saya ini yang bisa melewati," kata si perwira tersebut seperti ditirukan Moeldoko.

Untuk itulah, Moeldoko menyebut prajurit sejatinya dibentuk untuk bertempur dan bukan sekedar protokoler atau baris-berbaris. Sehingga, persoalan tinggi badan bisa saja disesuaikan.

"Kalau kita lagi gizinya bagus masyarakat Indonesia tinggi-tinggi, mungkin bisa menyesuaikan. Jadi jangan jadi persoalan," kata dia.

Sebelumnya, Jenderal Andika Perkasa telah merubah aturan Panglima TNI Nomor 31 Tahun 2020 berkaitan dengan penerimaan calon taruna untuk mengakomodasi kondisi umum remaja Indonesia. Salah satunya peraturan soal tinggi badan, minimum tinggi badan calon taruna turun dari 163 cm menjadi 160 cm sementara taruni turun dari 157 cm menjadi 155 cm.

Selain itu, Andika juga merevisi aturan soal batas usia calon taruna dan taruni TNI. Sebelumnya setiap calon minimal harus berusia 18 tahun, namun kini calon taruna dan taruni yang berusia 17 tahun 8 bulan sudah bisa ikut mendaftar. (Aip)

 

 

Go to top