Ketua DPC PDI-P Kota Tangerang, Hendrizen mengatakan metode pemilihan langsung rentan potensi perpecahan di tubuh partai. Untuk itu, partainya lebih memilih metode bermusyawarah agar PDI-P lebih kondusif ke depannya.

"PDI-P lebih mementingkan konsolidasi di dalam partai bukan pemilihan. Kita punya ideologi, siapapun yang nanti ditunjuk memimpin partai di tingkat kecamatan, harus dapat memperbaiki yang kurang baik. Kita satu partai, musyawarah anak cabang kita gelar agar tercapainya musyawarah yang mufakat," jelas Hendrizen, Senin (23/2/2015).

Hendrizen menjelaskan, mekanisme pemilihan PAC melalui tes, hal itu terlihat dengan mengerucutnya ratusan nama calon menjadi tiga calon berdasarkan tes tersebut. "Tiga nama tersebut akan dipilih kembali sesuai dengan prasyarat, yakni memiliki integritas, memiliki pemahaman ideologi partai dan memiliki visi misi untuk membesarkan partai," ujar Hendrizen.

Lebih lanjut Hendrizen mengatakan, dari tiga nama itu, partai tidak ikut campur dalam menentukan. Partai hanya akan memberikan tiga opsi menentukan nama pengurus untuk dimusyawarakan kembali.

"Jika nanti terjadi deadlock dalam musyawarah, kita akan tinggal. Setelah itu nanti partai yang akan ambil alih setelah kongres. Partai ini punya banyak kader yang berkualitas, dan mereka menginginkan partai ini maju. Jadi kita tidak takut jika terjadi deadlock," pungkas Hendrizen.