H Sachrudin wakil walikota Tangerang mengatakan , sidak ini dilakukan berdasarkan informasi yang berkembang bahwa adanya beras plastik (sintetis) yang berkembang di beberapa daerah, untuk itu ,Pemerintah Kota Tangerang beserta jajaran Polres Metro Tangerang Kota dan dinas terkait melakukan sidak di beberapa Pasar di Kota Tangerang.

Seperti yang dilakukan tadi, dari keempat toko yang berada di Pasar Anyar, Pemkot tidak menemukan jenis beras yang bersitentis, hal tersebut diketahui dari hasil demo kecil yang dilakukan oleh para petugas dari dinas terkait depan para pedagang.

"Ya, Alhamdulillah di Kota Tangerang tidak ditemukan beras plastik seperti didaerah lainnya," ujar H Sachrudin.

Namun meski demikian, tutur H Sachrudin para pedagang maupun para pembeli harus tetap waspada dengan adanya beras plastik dan harus tahu cara membedakan beras plastik dan beras asli.

"Mudah mudahan dikota Tangerang aman, tidak ada beras plastik yang akan meresahkan dan merusak kesehatan masyarakat kota Tangerang. Dengan ini, Pemkot juga akan tetap melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap para pedagang demi antisipasi," katanya.

Sementara itu, Kodrat dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang menambahkan ciri fisik akan diketahui dari hasil demo dengan beras yang dimasukan kedalem plastik yang diisi dengan air.

"Jika beras asli, beras akan tenggelam dan jika beras plastik, maka beras tersebut akan mengambang jika diisi air. Selain itu bentuknya bening,tidak berserat,tidak ada matanya dan tidak bisa digigit atau dikunyah," jelas Kodrat.

Seperti diketahui sidak beras plastik dilakukan Pemkot Tangerang berawal dari ditemukannya beras plastik di Bekasi. Sidak kemudian dilanjutkan ke Pasar Neglasari Kota Tangerang.