Penetapan Masjid Agung Dianggap Mengandung Politis, Minggu Ini Walikota Serang Akan Di Somasi

Penetapan Masjid Agung Dianggap Mengandung Politis, Minggu Ini Walikota Serang Akan Di Somasi

detakbanten.com SERANG - Penetapan Masjid Ats-Tsauroh di lingkungan pegantungan kota serang sebagai Masjid Agung Kota Serang menuai reaksi dari masyarakat dan dianggap penetapan tersebut sangat mengandung unsur politis.

Hal tersebut dianggap tidak sesuai dengan perencanaan awal yang telah direncanakan yang seharusnya keberadaan Masjid Agung Serang tersebut berada di sekitaran alun alun Kota Serang sebagai mana telah di lakukannya peletakan batu pertama.

Menurut Ketua Gerakan Pengawal Serang Madani (GPSM) H.Enting Abdul Karim, Masjid Ats-Stauroh sebagai identiasnya sebagai masjd agung memang masuk, tapi sebagai identitas tidak masuk.

"Masjid agung serang yang ditetapkan oleh walikota serang di ats tsauroh ini saya anggap sangat mengandung politis sekali, karna keinginan masyarakat itu di alun alun kota Serang," Ungkapnya pada wartawan di salah satu rumah makan di Kota Serang, 25/02/2020.

Dirinya menganggap alasan Walikota Serang menetapkan Masjid Ast-Tsauroh sebagai masjid agung itu tidak logis, karna awalnya telah di lakukan peletakan batu pertama untuk masjid agung Kota Serang tersebut di alun alun kota.

"Setidaknya kalaupun tidak di alun alun, sekitaran alun alun ada mesjid disitu, karna keberadaan masjid tersebut nantinya bukan hanya sebagai tempat ibadah atau sholat kita, namun merupakan sebagai identitas kota kita sebagai kota madani, sebagai iconnya kota madani, sekarang kan kota madani ko ga punya masjid," Cetusnya.

Enting pun memastikan, keinginan adanya masjid agung tersebut bukanlah keinginan segelintir orang, namun keinginan dari mayoritas warga kota serang.

"Kalau tidak percaya nanti saya buktikan, Karna saat ini, ulama ulama sekota serang sedang mengumpulkan tanda tangan ingin mensomasi walikota serang terkait pentapan masjid agung di ats tsauroh, kalau audensi kita sudah sering lakukan audensi dan kita pun telah lelah, pada saat penetapan masjid agung itupun kita tidak di undang masyarakat yang selama ini setuju dengan penetapan masjid agung itu di alun alun tidak di undang saat penetapan Ats-tsauroh sebagai masjid agung," tuturnya.

Rencana akan di layangkannya surat somasi yang di tandatangani oleh tujuh perwakilan tiap kecamatan yang ada dikota serang, dan tokoh tokoh banten, unsur jawara dan dari berbagai organisasi yang ada tersebut lanjut Enting, akan secepatnya di kirimkan dalam minggu ini.

"Insya alloh minggu minggu ini akan kita layangkan somasi, karna inikan lucu kalo begini, rencananya dibuat di alun alun kota, tau tau di robah menjadi Ats-tsauroh sebagai mesjid agung dan membatalkan rencana awal yang akan di bangun di alun laun kota serang tidak masuk akal, kan alasan mereka katanya akan menghilangkan RTH, padahal ini tidak akan menghilangkan. Justru akan menambah RTH nantinya, yang kedua, inikan akan menambah fungsi alun alun, bukan menghilangkan fungsinya, dan itu bukan masuk cagar budaya. Karna yang saya ingat, pada saat peletakan batu pertama pembangunan masjid agung pada saat jamannya walikota sebelumnya pak Chaerul jaman itu pada tanggal 13 september, kemudian beberapa harinya oleh oknum di daftarkan sebagai benda cagar budaya pada tanggal 19 nya, kan lucu. Ini ada apa ini." Tandasnya.

 

 

Go to top