Filipina, yang dijuluki The Azkals, berhasil mencetak gol lebih dahulu pada menit ke-24 melalui kaki striker andalan mereka, Patrick Reichelt, di depan 9880 penonton yang memadati stadion. Meskipun tim tuan rumah berhasil unggul terlebih dahulu, skuad Garuda tidak tinggal diam.

Pelatih kepala Indonesia, Shin Tae-yong, membuat perombakan pemain dengan memasukkan Ernando Ari, Sandy Walsh, Rachmat Irianto, Saddil Ramdani, dan Rafael Struick sejak menit pertama. Keputusan ini membawa perubahan dalam pola permainan tim, yang sebelumnya melawan Irak.

Pertandingan dimulai dengan hati-hati dari Indonesia, tetapi Filipina mampu memberikan ancaman serius terutama di pertahanan yang digalang oleh Rizky Ridho dan rekan-rekannya. Namun, Ernando Ari berhasil melakukan penyelamatan penting pada menit ke-13 setelah mendapat tekanan dari Patrick Reichelt.

Sayangnya, gawang Indonesia kebobolan pada menit ke-24 setelah Reichelt berhasil mencuri bola dari kaki Jordi Amat dan melepaskan umpan terobosan yang diselesaikan dengan baik. Skor 1-0 untuk Filipina bertahan hingga akhir babak pertama.

Memasuki babak kedua, Indonesia tampil lebih baik setelah perubahan pemain dengan masuknya Pratama Arhan dan Witan Sulaeman. Upaya Asnawi Mangkualam Bahar dan kawan-kawan membuahkan hasil pada menit ke-70 setelah Ricky Kambuaya melakukan aksi individu dan memberikan umpan kepada Saddil Ramdani. Pemain Sabah FC ini melepaskan tendangan yang berhasil menggetarkan gawang, menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Meski Filipina mendapatkan sejumlah peluang pada sepuluh menit terakhir pertandingan, pertahanan kuat Indonesia di bawah tekanan berhasil menahan gempuran lawan. Skor imbang 1-1 akhirnya bertahan hingga peluit panjang dibunyikan, menandai berakhirnya pertandingan yang penuh gairah di Manila.