Kartu Tani Indonesia yang mana layaknya Kartu Elektronik, berisikan Kuota Pupuk Bersubsidi dan merupakan kartu multi fungsi yang memuat informasi petani, lahan, kebutuhan saprotan, informasi panen, maupun sebagai kartu debit untuk penerimaan tabungan, pinjaman, subsidi maupun bantuan sehingga dapat membantu memberikan informasi dan monitoring bagi pemerintah daerah maupun BUMN
Serta Fungsi dari Manfaat Kartu Tani tersebut dapat menyimpan Data Petani, Penyaluran kuota pupuk bersubsidi, pendistribusian pupuk subsidi, Penyaluran program subsidi, Transaksi keuangan dan perbankan (Kartu Debit/ATM) serta dapat digunakan untuk mengakses KUR atau Pembiayaan Kemitraan.
Kebijakan Tunggal dalam pengembangan KTI menggunakan Data Dasar yang berasal dari Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN) Kementerian Pertanian.
Kepala Dinas Pertanian Propinsi Banten Agus Tauhid mengatakan, Input data kuota pupuk bersubsidi menggunakan Data Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang didalamnya berupa perencanaan kebutuhan pupuk bersubsidi dan kebutuhan saprodi dan alat dan mesin pertanian, dimana penyusunan tahun 2016 sebagai rencana penyerapan pada tahun 2017, melalui akses app2.pertanian.go.id/rdkk.
"Tugas Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/ Kota berupa penyediaan data sekaligus melaksanakan Verifikasi dan validasi data petani, poktan, gapoktan, dan Kelompok Ekonomi Produktif (KEP) dilakukan oleh penyuluh pertanian," ujar Agus.
Hal senada dilontarkan Agus, sosialisasi dan pendampingan oleh Himbara, Dinas Pertanian, Pupuk Indonesia dan Bulog kepada Petani serta Agen Pengecer Pupuk tentang penyaluran subsidi pupuk dengan Kartu Tani dan sarana transaksi elektronik sebagai Agen Bank Himbara.