Sebelumnya Sekolah Jurnalistik Indonesia diikuti sebanyak 21 wartawan selama dua belas hari dengan pengajar wartawan senior dan berpengalaman dari PWI Pusat.

Setelah mengikuti SJI selama 12 hari, para peserta akhirnya mengikuti ujian akhir yang dibarengi dengan Wisuda dan pembukaan Uji Kompetensi (UKW) ditempat yang sama.
Dari 21 peserta SJI setelah mengikuti ujian akhir hanya 11 peserta yang berhasil lulus dan berhak untuk di wisuda langsung oleh Ketua PWI Pusat yang diwakili Sekjen PWI Pusat Marah Sakti Siregar.

Kepala Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) Banten Iwan Jamaludin mengatakan SJI angkatan pertama tingkat dasar ini diharapkan dapat memberikan kontribusinya secara berimbang dalam menyampaikan informasi kepada publik dan selalu menjaga martabat serta kode etik sebagai wartawan.

"Harapan besar saya, lulusan siswa SJI ini harus berkontribusi dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat secara berimbang dan jaga martabat wartawan". Ujarnya, dalam sambutan diacar penutupan SJI, Jum'at (12/12).
"Siswa lulusan SJI pun harus dapat memberikan edukasi keprofesian pada wartawan lain, terutama etika jurnalistik," imbuhnya.

Acara pelantikan tersebut dihadir perwakilan dari Pemprov Banten Ibu. H. Ros selaku kabid Humas Provinsi Banten, Kabid Humas Polda Banten AKBP Emaryadi, Perwakilan dari Kadin Banten Sularmo, serta seluruh ketua PWI se Kabupaten/Kota.

SJI merupakan program PWI Pusat yang Kementerian Pendidikan dan Kebudyaan, serta dipayungi oleh UNESSCO telah melaksanakan SJI ke-13 kalinya di Seluruh Indonesia.
Marah Sakti Siregar mengungkapkan program SJI tidak sepenuhnya harus tergantung dari Pemerintah namun yang penting dukungan dari segenap insane pers dan masyarakat.

"Wartawan tidak dibenarkan bergantung pada pemerintah atau bosnya saja tentunya hanya pada rakyat, tujuan SJI yang terutama adalah menjaga martabat wartawan". tegasnya selaku Sekjen PWI pusat.

Marah sakti mengharapkan Plt Gubernur Banten untuk Mendorong dan ikut serta dalam meningkatkan kualitas wartawan yang ada di provinsi Banten.

"Dan tolong sampaikan pada pak H. Rano, pemerintah wajib membantu dan mengembangkan pendidikan profesionalisme jurnalistik seperti kegiatan SJI. Guna menciptakan sumber daya manusia yang mampu berkompeten dalam bidangnya." pungkasnya.