Sebab, usai pandemi Covid-19, baru kali ini ia kembali aktif melayani di gereja-gereja dengan kesaksian dan pujian.

Menurutnya, makna perayaan Paskah, yaitu hari di mana Yesus bangkit. "Dia tidak mati. Dia hidup dan kita yang percaya sudah dimenangkan atas segala dosa, kutuk dan penderitaan karena Tuhan Yesus telah tanggung di atas kayu salib," kata pengusaha kayu ini, dalam keterangan tertulis kepada Detakbanten.com, Jumat (28/4/2023).

Diakuinya ada suasana berbeda dalam momen ini daripada tahun lalu. "Kemarin pandemi, kita hanya bisa perayaan lewat daring. Kalau sekarang, puji Tuhan, pandemi telah usai. Kita semua bisa berkumpul kembali merayakan," jelas Uci, yang Oktober 2021 lalu terpilih menjadi Wanita Panutan 2022 versi Majalah Registry dan Yayasan Duta Indonesia Maju dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati itu.

Uci juga memberi kesaksian soal pengalaman hidupnya di perayaan ini. "Yang terjadi dalam kehidupan, saya bagikan kr semua para jemaat agar kuat menjalani hidup. Pujian atau lagu yang saya nyanyikan, semua hasil karya saya. Juga pengalaman hidup yang saya tuangkan menjadi sebuah lagu," katanya.

Terkait karya musik lagu, Uci, kebetulan memiliki rencana menggarap sebuah lagu religi. Penggarapan dikerjakan dalam waktu dekat di tahun ini. "Sudah dua (lagu) ready. Rilisnya, masih rahasia, ya," ungkap Uci, enggan membeberkan lagu terbarunya itu.

Sebelumnya, Uci sudah menghasilkan sejumlah lagu religi. Antara lain berjudul Pemilik Hidupku, Berjalan BersamaMu, Kau Allah Yang Hidup, Menolak untuk Menyerah, Dari Pulau Dan Benua (Dia Lahir untuk Kami medley), BagiMu Pujian Dan Hormat, Tangan Tuhan, Pengharapanku, hingga Engkau Tuhanku.