"Kami lapor, menerima cukup banyak pernyataan minat atau letter of interest. Hingga kemarin (5 Februari 2023), jumlahnya 142 investor. Sebanyak 90, kami kategorikan pihak serius," kata Bambang, dalam rapat bersama Komisi XI DPR RI, di Senayan, Jakarta, Senin (6/2/2023).

Adapun, kata Bambang, investor ini lalu dilanjutkan dengan proses bisnis atau skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Rinciannya, 25 investor bergerak di bidang infrastruktur dan utilitas. Lalu, 15 di sektor edukasi, 14 di jasa konsultasi, 10 di sektor perumahan.

Kemudian, 6 di teknologi, 5 di kesehatan, 9 di mixed use dan komersial, 4 di kantor BUMN dan swasta, serta 2 di sektor kantor pemerintahan. Sementara, untuk proyek KPBU perumahan, mencakup 184 towers.

Untuk Summarecon, investasi Rp 1,67 triliun atau US$ 109,26 miliar. Lalu, Nusantara's Consortium sebesar Rp 30,8 triliun atau US$ 2,01 miliar. Serta Korea Land and Housing Rp 8,65 triliun atau US$ 566,01 miliar.

"Pendanaan IKN Nusantara, 20% dari APBN. Sisanya, 80% menggunakan skema-skema yang melibatkan swasta. Skemanya KPBU, bisa juga skema lain dengan swasta," tambah Bambang.