Warga antusias mengerjakan kantor tersebut, karena Kepala Desa Jengkol MK Gandi memberikan upah kerja, kepada warga yang terlibat dalam pekerjaan pembangunan kantor desa tersebut.

"Sesuai intruksi dari pemerintah, bahwa 30 persen dana desa wajib dipadatkaryakan, tujuannya agar mengurangi pengangguran," terang MK Gandi kepada wartawan, Minggu (8/7/2018).

Gandi berharap, agar warga Jengkol bisa merasakan manfaat dari dana desa, sehingga warga bisa bersama-sama terlibat dalam pembangunan desa.

"Pada 2018 ini, Desa Jengkol menerima ADD sebesar Rp 576.772.575, Dana Desa sebesar Rp 908. 971.222, dana bagi hasil pajak sebesar Rp 582.452.497. Total keselurahan sebesar Rp2,6 Miliar," ujar Gandi.

Untuk tahap pertama kata Gandi, dirinya sudah merealisasikan alokasi dana desa bagi siltap Kades dan perangkat desa, dan tunjangan BPD pada tahap pertama.

"ADD baru terealisasi pada tahap pertama sebesar 40 persen, dana desa tahap pertama sebesar 20 persen, bagi hasil pajak tahap pertama sebesar 60 persen," terangnya.

Sementara Staff Bangdes pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Tangerang mengapresiasi bagi desa yang mengikuti juknis dan juklak yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, menurut dia, selain desa Jengkol yang memberdayakan masyarakat, dirinya juga mengapresiasi Desa Badak Anom, Kecamatan Sindang Jaya, karena mempekerjakan warga yang mayoritas petani membangun irigasi air.

"Kami memgapresiasi desa Jengkol dan desa Badak Anom yang sudah memberdayalan masyarakat, agar warga desa menjadi sejahtera," tandasnya.