Buaya dengan bobot 30 kg dan panjang 1,8 meter itu ditemukannya dengan banyak luka hampir disekujur tubuh dan mendapatkan luka tusuk dibagian kepalanya.

Ia mengatakan, semenjak ditemukan buaya dibawa pulang ke rumahnya. Pria yang akrab disapa Dandi itu kemudian mengobati buaya muara hingga sembuh selama dua tahun.

"Awalnya dapat buaya info dari salah satu warga, bahwa warga nemuin buaya, di pukulin warga, waktu di temuin buaya udah hampir mati, ketusuk kayu juga, ternyata masih hidup. Saya serahkan ke BKSDA karena hewan ini salah satu yang dilindungi," ungkap pemuda pemelihara buaya, Bondan Aditya (25), ditemui di BKSDA Seksi Konservasi Wilayah I Serang-Jabar, usai menyerahkan peliharaannya, Selasa (15/09/2020).

Selanjutnya, BKSDA Serang akan merawat buaya muara itu di tempat penangkaran Murui yang berlokasi di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, sebelum akhirnya dilepas liarkan di alam bebas.

Oleh sebab itu, Kepala BKSDA Serang, Andre Ginson, menghimbau kepada masyarakat yang memiliki hewan langka dan dilindungi, untuk segera menyerahkannya ke BKSDA agar mendapatkan perawatan dan bisa dilepas liarkan, sehingga ekosistem alam dapat terjaga kelestariannya.

"Buaya ini ada kecacatan di mata dan kepalanya, kemudian dipulihkan oleh pemiliknya. Semoga masyarakat bisa mengembalikannya melalui kita ke BKSDA," tutupnya.(Aden)