Akibat Guru di Pecat, Ratusan Siswa Demo di MTs Nurul Ilmi Cikupa

Akibat Guru di Pecat, Ratusan Siswa Demo di MTs Nurul Ilmi Cikupa

Detakbanten.com, TANGERANG -- Akibat pemecatan sepihak sejumlah guru di sekolah Madrasah Tsanawiyah Nurul Ilmi (MTs Nurul Ilmi) Cikupa Kabupaten Tangerang Selatan ratusan siswa sekolah tersebut menggelar demo, Selasa (22/11/2022).

Sebanyak 12 tenaga pengajar diberhentikan secara sepihak oleh kepala sekolah. Sejumlah guru pun menilai keputusan pimpinan sekolah itu arogan.

Lebih kurang 490 murid berkumpul di satu tempat dan mereka melakukan long march ke Sekolah Madrasah Tsanawiyah Nurul Ilmi Jalan Raya Serang Km 15 Kecamatan Cikupa , hal ini mendapat perhatian dari warga yang kebetulan melintas di area tersebut.

Berdasarkan keterangan dari salah satu guru yang tak mau disebutkan identitasnya menjelaskan bahwa aksi murid dan sebagian orang tua ini akibat buntut dari 12 tenaga pengajar atau guru yang di pecat oleh Kepala sekolah Mts Nurul Ilmi atas nama Ibu Umroh.

Pemecatan 12 orang guru membuat rekan guru yang lain mengundurkan diri sebagai bentuk solidaritas atas arogansinya Kepala Sekolah," ujarnya.

Kata dia, sebanyak 25 orang guru yang ikut bersama 12 orang lainnya mengundurkan diri, akibatnya. Proses kegiatan belajar mengajar di MTs Nurul Ilmi hari ini terganggu.

Sejumlah awak media ingin melakukan konfirmasi kepada kepala sekolah, namun yang bersangkutan tidak ada ditempat.

Sementara itu, aktivis Pemuda dan Lingkungan sekaligus Ketua PAC Ormas Pemuda Pancasila Kecamatan Cikupa Asni Codet mengungkapkan keprihatinannya kepada lembaga pendidikan yang melakukan pemecatan guru karena alasan yang tidak jelas.

"MTs Nurul ilmi ini salah satu Sekolah favorite sebagai alternatif jika tak diterima di Sekolah Umum Negeri, apalagi banyak dari mereka adalah putra putri daerah dan Alumni dari MTs Nurul ilmi," kata Asni codet.

Menurut Asni, aksi pemecatan guru lama ini terkesan arogansi kepala sekolah yang baru ini tidak mencerminkan seorang pendidik.

"Kami prihatin dan kami sebagai orang tua menunggu dari pihak pemerintah Khususnya Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tangerang bisa segera menyelesaikan konflik di Sekolah ini," tandas Asni. (Day/Han).

Go to top