Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut terjadi saat menjelang subuh membuat warga dan santri Albadar terkejut dan berhamburan mendatangi lokasi kebakaran. Warga dan santri membantu memadamkan api bersama petugas pemadam kebakaran. Pemilik lapak limbah tersebut Oji mengaku shok atas musibah yang menimpanya. Api baru dipadamkan sekira pukul 05.20, setelah satu unit mobil pemadam kebakaran dari Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang datang ke lokasi.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut tersebut, namun korban mengalami kerugian materi dikisaran angka puluhan juta rupiah, seisi lapak limbah berupa kayu dan karung ludes terbakar.

Ustad Fauzi salah satu saksi mata yang melihat kejadian tersebut kaget ,saat mendengar ada suara keras yang berasal dari lapak limbah, saat kejadian dirinya sedang tertidur kemudian bangun dan langsung membantu memadamkan api. "Saya langsung bangun tidur. Saat ke lokasi api sudah mulai berkobar. Diduga kebakaran ini akibat adanya korsleting listrik," terangnya.

Sementara warga Jayanti Ujang berharap agar bangunan liar yang menempati tanah milik PU untuk ditertibkan, karena keberadaan Bangli tersebut mengganggu kenyamanan warga. "Kami meminta agar Pemerintah untuk menertibkan Bangli yang menempati sepanjang kali anak Cidurian, jika ada oknum pegawai PU yang ikut bermain menyewakan lahan tersebut tolong ditindak" ujar Ujang.