Cegah Penyalahgunaan Narkotika Dikalangan Pelajar, BNN Tangsel Rutin Gelar Dialog Interaktif

Kasi Rehabilitasi BNN Tangsel Drg Vinna Tauria saat memaparkan bahaya penyalahgunaan narkotika di salahsatu hotel kawasan BSD, Serpong. Kasi Rehabilitasi BNN Tangsel Drg Vinna Tauria saat memaparkan bahaya penyalahgunaan narkotika di salahsatu hotel kawasan BSD, Serpong.

detakbanten.com, TANGSEL-Penyalahgunaan narkotika di kalangan pelajar tingkat SMA dan sederajat di Kota Tangsel, menjadi perhatian khusus Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangsel. Bahkan, dalam mencegah bahaya narkoba dikalangan pelajar, BNN Kota Tangsel mulai menggelar sosialisasi dan dialog interaktif tentang bahaya narkotika kepada kalangan pelajar di Kota Tangsel.

Kepala BNN Kota Tangsel AKBP Renny Puspita mengatakan, dari sosialisasi dan dialog interaktif dengan para pelajar tersebut, bertujuan untuk membina ketahanan anak-anak sekolah dari ancaman narkotika.

"Kita juga mengadakan sosialisasi ketahanan keluarga dari bahaya narkoba. Sudah 10 kali kita sosialisasi dan dialog interaktif dengan anak-anak sekolah di Tangsel," kata AKBP Renny usai Workshop Penguatan Kapasitas Kepada Insan Media Untuk Mendukung Kota Tanggap Ancaman Narkoba di salahsatu hotel kawasan BSD, Serpong, Kamis (14/10/2021).

Menurutnya, dari dialog interaktif tersebut, BNN Kota Tangsel menunjuk sejumlah pelajar untuk bisa melanjutkan sosialisisi tentang bahaya narkotika baik kepada teman-temannya yang ada di lingkungan sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal pelajar tersebut.

"Pihak sekolah juga harus meningkatkan kewaspadaan dan deteksi dini bahaya narkoba. Nanti kami akan ke sekolah-sekolah untuk membentuk Satgas-Satgas kecil di lingkungan sekolah. Satgas itulah yang mendeteksi peringatan dini bahaya narkotika, tapi tetap dibawah pembinaan kami," ungkapnya.

Selain mewaspadai penyalahgunaan narkoba jenis ganja dan shabu, AKBP Renny sebutkan, BNN Kota Tangsel juga mewaspadai peredaran pil dan obat-obatan terlarang. Karena, jenis narkotika seperti pil dan obat-obatan terlarang itu harganya relatif terjangkau bagi kalangan pelajar.

"Pil dan obat-obatan itu yang paling bahaya. Kenapa? Kalau ganja dan shabu kan mahal, tapi kalau obat-obatan itu gampang sekali dan tidak mahal. Ini yang terus kami waspadai," ujarnya.

Kasi Rehabilitasi pada BNN Kota Tangsel Drg Vinna Tauria mengungkapkan, sejak awal tahun hingga Oktober 2021 ini, BNN Kota Tangsel telah merehabilitasi rawat jalan kepada 15 orang korban penyalahgunaan narkotika.

"Yang kita rujuk 3 orang, biasanya sih kebanyakan memakai ganja, shabu dan tembakau gorila," terang Vinna.

Korban penyalahgunaan narkotika yang melakukan rehabilitasi di BNN Kota Tangsel, kata Vinna, diantaranya harus menjalani prosedur konseling seminggu sekali sebanyak 8 hingga12 kali pertemuan.

"Dari jaman kami disini, sejak tahun 2013 hingga saat ini, sudah banyak yang pulih. Mudah-mudahan ngak ada lagi yang jadi korban penyalahgunaan narkoba," pungkasnya.

 

 

Go to top