Hal tersebut dikatakan anggota DPRD Kabupaten Tangerang Fakhrudin kepada wartawan, menurutnya dirinya sudah beberapa kali menyampaikan aspirasi pedagang kepada Perumdam PD pasar, namun sampai saat ini belum ada tanggapan. Selain itu bangunan TPS  yang dijanjikan Perumdam pasar NKR saat pertemuan dengan pedagang lama pasar Kronjo pada tahun 2019 tidak sesuai dengan kenyataan salah satunya adalah bangunan yang dijanjikan memakai baja ringan. Namun faktanya terbuat dari kayu dan papan, tak hanya itu lahan yang dibangun tersebut kondisinya rendah jika musim hujan rawan banjir, padahal saat itu Perumdam berjanji untuk melakukan pengurugan dan pemadatan.

 

"Bahkan ukuran kios yang dibangun juga ukuranya sangat kecil sekali yakni 2 x 3 meter persegi, padahal janjinya PD Pasar   ukuran kios 3 x 3M2,  sehingga untuk meletakan meja etalase saja pedagang kain sulit sekali, bahkan jalan  lorong ke antar kios hanya 90 CM, padahal yang  dijanjikan PD Pasar  1.5M2 sehingga sulit meletakan barang  dagangan,"terangnya.

 

Fakhrudin menambahkan, pada prinsipnya dirinya sebagai anggota DPRD Kabupaten Tangerang, mendukung adanya revitalisasi pasar kronjo, hanya saja Perumdam PD Pasar NKR bisa mendengar aspirasi pedagang lama pasar Kronjo, karena saat ini banyak yang mengaku mewakili pedagang, namun faktanya tidak mewakili refresentatif pedagang, karena dirinya mengetahui secara detail permasalahan pasar Kronjo dari awal sampai sekarang.