Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tapanuli Utara, Bonggas Fredy Pasaribu mengatakan, laporan diterima BPBD, peristiwa itu berawal saat terjadi gempa bumi 6,0 mengguncang Kabupaten Tapanuli Utara. Saat itu korban berada di lantai 2 rumahnya hendak turun dan terjatuh.

“Saat itu lampu listrik mati, korban hendak turun terjatuh dan dikabarkan meninggal dunia akibat luka dibagian kepala,” terangnya.

Menurutnya, pihaknya belum mendapat data nama korban yang meninggal dunia. Selain itu dilaporkan sebanyak 25 orang warga Tarutung menderita luka-luka diduga tertimpa bangunan rumah yang rusak akibat getaran gempa bumi.

“Selain 1 meninggal dunia, dilaporkan sebanyak 25 orang luka-luka,” ungkap Bonggas.

Bonggas menambahkan, pihaknya masih melakukan data bangunan yang mengalami kerusakan baik itu rumah ibadah, bangunan sekolah, rumah warga dan bangunan fasilitas umum yang mengalami kerusakan disebabkan getaran gempa bumi 6,0 di tapanuli Utara.

“Masih mendapat jumlah bangunan yang rusak ringan dan berat,” papar dia.

Terpisah, seorang warga, M Sinaga mengatakan, getaran cukup kuat berasal dari gempa bumi 6,0 membuat warga Tarutung panik dan berhamburan keluar rumah. Sebagian besar warga memilih tinggal di luar rumah takut tertimpa bangunan.

“kuat kali getarannya membuat warga berhamburan keluar rumah, takut tertimpa bangunan,” paparnya.(ap).