Kolaborasi BI Banten dan Pemprov, Panen Bersama Luas 1 Hektar Hasilkan 13,5 Ton Bawang Merah

Kolaborasi BI Banten dan Pemprov, Panen Bersama  Luas 1 Hektar Hasilkan 13,5 Ton Bawang Merah

detakbanten.com Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Banten, bersama pemerintah Provinsi Banten, Pemkot Serang memanen bersama bawang merah. Di Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Senin 9 Desember 2024.

Panen bersama bawang merah dikarenakan Program Sekolah Lapang yang digagas oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Banten dan Pemprov Banten.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten M Agus Tauchid mengatakan, dari hasil program tersebut mampu meningkatkan produktivitas bawang merah dari 7 ton dalam satu hektar menjadi 13,5 ton.

"Ini merupakan inisiatif yang dilakukan untuk mengatasi suplay agar tetap terjaga, kalau terganggu tentu akan berdampak terhadap inflasi," kata Agus kepada awak media di Sawah Luhur, Kasemen, Kota Serang, Senin 9 Desember 2024.

Agus melanjutkan, bawang merah jadi stabilitas yang penting, jelang akhir tahun pihaknya sangat berupaya untuk menjaga inflasi agar terkendali,

"Ini menjadi bagian penting kita untuk memperkuat dan meningkatkan produksi Bawang Merah di Banten ini sehingga inflasi bisa terkendali," paparnya.

Penerapan produksi bawang merah berkelanjutan ini juga hanya memerlukan waktu sekitar 2 bulan setengah dari mulai proses penanaman hingga masa panen dengan kualitas yang bagus.

"Jadi kami ingin setiap bulan ada produksi panen, dengan menggunakan teknologi terkini dan inovasi panen ada alat yang bisa menghemat air," ujar Agus.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala KPw BI Provinsi Banten Ameriza Ma'aruf Moesa menambahkan, pihaknya akan fokus terhadap produksi bawang merah di Sawah Luhur hingga benar-benar bisa mandiri.

"Selama ini kan kekurangannya petani itu dari sisi profesionalisme dengan adanya sekolah lapang ini kita bisa merubah mindset mereka dari petani subsisten menjadi petani profesional," tutur Ameriza.

Selain itu, dengan adanya inovasi penanaman bawang merah ini juga mampu menghemat pengeluaran para petani sehingga tidak meminjam modal kepada para tengkulak.

"Uang yang dikeluarkan saat ini baru untuk penyewaan mesin kalau diakumulasi dana akan semakin besar setelah panen nanti," kata Ameriza.

Sementara itu, Pj Walikota Serang Nanang Saefudin menambahkankan, pihaknya juga siap untuk memberikan lahan tambahan seluas 10 hektar untuk keperluan produksi holtikultura.

Termasuk, lanjut Nanang, melakukan perbaikan akses infrastruktur sehingga bisa menopang jalur distribusi.

"Akan kita usahakan, yang terpenting bisa maksimal dulu disini, bahkan kita akan minta bantuan juga kepada Pemprov Banten nantinya," pungkasnya.

 

 

Go to top