Namun sayang kekecewaan peserta dirasakan oleh sejumlah peserta diantaranya adalah Amrullah asal Kecamatan Gunung Kaler, Dan Ade Eka Pratama Asal Kecamatan Kronjo serta Iyan Jariyan Asal Kecamatan Kresek, selain itu Bawaslu dinilai tidak melakukan verifikasi administrasi karena banyak pendamping PKH dan Pendamping Desa yang ikut seleksi CAT, bahkan ada Sekdes yang melamar Panwascam.

"Kami kecewa karena Skor nilai tidak diumumkan, sehingga kami tidak mengetahui nilai 6 orang yang saat ini lolos dan mengikuti seleksi selanjutnya," kata Amrullah.

Amrullah mengatakan, saat ini dirinya masih melakukan konsolidasi dengan peserta yang tidak lolos, dan berencana akan melayangkan somasi kepada Bawaslu Kabupaten Tangerang, karena Bawaslu tidak transparan, dan kami menduga ada sesuatu yang disembunyikan.

"Kita berharap agar Pemilu 2024 jujur dan adil, bagaimana itu terwujud jika penyelenggara Pemilu saja tidak transparan dari awal," katanya.

Sementara Ketua Bawaslu Kabupaten Tangerang Andi Irawan mengatakan, bahwa saat ini Bawaslu hanya mengumumkan nama saja, karena secara aturan didalam Petunjuk tekhnis (Juknis) Bawaslu RI tidak diatur memunculkan nilai skor.

"Yang mengatur test Panwascam itu adalah Bawaslu RI, terkait Double job, Nantinya akan didalami dan jika terpilih nantinya suruh memilih salah satu apakah Panwascam atau Pendamoing Desa atau PKH," tandasnya.