Pemerintah Swedia Serukan Siap Perang Memicu Kegemparan dan Panic Buying

Pemerintah Swedia Serukan Siap Perang Memicu Kegemparan dan Panic Buying

detakbanten.com INTERNASIONAL -- Seruan dari pemerintah dan militer Swedia agar warga negara siap berperang telah menciptakan gelombang kegemparan di negara Nordik tersebut. Panggilan untuk persiapan perang ini tidak hanya menciptakan aksi panic buying, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran pada anak-anak dan memicu perdebatan sengit di masyarakat Swedia.

Swedia, meskipun aktif dalam misi penjaga perdamaian internasional, belum pernah terlibat langsung dalam konflik bersenjata sejak era Napoleon. Oleh karena itu, ide perang adalah hal yang asing bagi sebagian besar warga Swedia.

"Mungkin akan terjadi perang di Swedia," peringatan ini disampaikan oleh Menteri Pertahanan Sipil Carl-Oskar Bohlin pada konferensi pertahanan tahunan pada hari Minggu lalu, mengingatkan warga agar tidak terlena.

Pernyataan serupa juga datang dari komandan angkatan bersenjata Swedia, Micael Byden, yang menunjukkan gambar-gambar rumah yang terbakar dan dibom di Ukraina. "Apakah Anda yakin ini mungkin Swedia?" tanyanya, menegaskan bahwa perang Rusia melawan Ukraina adalah langkah, bukan tujuan akhir, dari ambisi membangun wilayah pengaruh dan menghancurkan tatanan dunia yang berbasis aturan.

Byden menyarankan agar Swedia perlu "mempersiapkan mental untuk perang," pernyataan ini tersebar luas melalui berita dan media sosial, menciptakan reaksi yang beragam di masyarakat.

Kelompok hak asasi anak Bris melaporkan peningkatan panggilan hotline dari anak-anak yang khawatir akan kemungkinan perang. Magnus Jagerskog, sekretaris jenderal di Bris, menyatakan bahwa pandemi COVID-19, konflik di Ukraina dan Gaza telah membuat kecemasan anak-anak semakin memburuk.

Toko-toko melaporkan peningkatan tajam dalam pembelian barang-barang yang terkait dengan krisis, seperti radio darurat dan kompor kemah, yang menyebabkan beberapa rak kosong.

Namun, pernyataan ini juga memicu perdebatan di Swedia mengenai seberapa realistis kemungkinan terjadinya konflik skala penuh di wilayah Swedia. Beberapa pemimpin berusaha menenangkan masyarakat, menyatakan bahwa perang tidak akan terjadi dengan cepat.

Keputusan Swedia untuk bergabung dengan NATO pada Mei 2022 dan perjanjian dengan Amerika Serikat pada Desember 2023, yang membuka jalan bagi pasukan AS untuk beroperasi di Swedia, menandai akhir dari dua abad netralitas Swedia dan menambahkan dimensi baru pada kebijakan keamanan negara tersebut. Reaksi Rusia terhadap pernyataan Swedia juga menciptakan ketegangan di antara kedua negara.

 

 

Go to top

Joomla! Debug Console

Session

Profile Information

Memory Usage

Database Queries