Penyebab Kekerasan PA Didominasi Ekonomi

Penyebab Kekerasan PA Didominasi Ekonomi

detakbanten.com SERPONG UTARA-Sejak Januari hingga Juli tercatat ada 54 kasus kekerasan perempuan dan anak (PA) di Kota Tangsel. Faktor ekonomi menjadi penyebab utama tingginya kasus tersebut. Serta pelakunya didominasi orang dewasa.

Hal ini terungkap pada Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan pada Anak dan Perempuan di Aula Kantor Kelurahan Pakulonan, Serpong Utara, Senin, (8/8).

Psikolog Anak Santi Meliyanti mengatakan sejumlah tindak kekerasan fisik terhadap anak tersebut, pelakunya didominasi oleh orang dewasa, baik orang tua, guru maupun orang dewasa lainnya. "Sedangkan, sebagian kecilnya lainnya dilakukan teman sebaya," katanya.

Menurutnya dari sejumlah kasus tindak kekerasan terhadap anak sangat bervariasi. Mulai dari pelecehan seksual, pemukulan dan juga ekploitasi anak. Selain itu, penyebab kekerasan di antaranya, ekonomi lemah, pemahaman agama yang terbatas, ketidak harmonisan keluarga, lemahnya pengawasan, serta keluarga yang belum matang psikologisnya. "Sejumlah kasus kekerasan anak tersebut, dilaporkan oleh korban dan juga orang tua anak sendiri," ucapnya.

Kata dia, penanganan sejumlah kasus kekerasan terhadap anak tersebut dilakukan sesuai dengan kebutuhan persoalan. Ada yang dilakukan upaya medis, penanganan secara psikologis dan juga ada yang dilanjutkan ke proses hukum. "Namun yang paling banyak penanganannya diantara sekian bentuk penanganan yang dilakukan, lebih dominan dilanjutkan ke proses hukum," ucapnya.

Sementara, Kepala Unit CSR PT IKPP Tangerang Lily Yulianingsih mengatakan, digelarnya sosialisasi ini sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat. "Masyarakat diberikan pemahaman dan solusi kekerasan terhadap anak dan perempuan," ujarnya.

 

 

Go to top