Persiapan acara tersebut telah dimulai sejak Oktober 2022 dan mendapatkan dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia. Acara tersebut dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

"Angklung merupakan warisan budaya Indonesia yang sudah diakui UNESCO sejak tahun 2010 dan memiliki nilai-nilai baik pendidikan karakter yang harus dilestarikan dan diturunkan ke generasi selanjutnya," kata Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek Ahmad Mahendra, dilansir dari ANTARA, Senin (7/8).

Untuk mencapai rekor tersebut, Kemendikbudristek RI telah mempersiapkan 20.060 unit angklung dan mendistribusikannya ke 381 kelompok angklung, di mana setiap kelompok terdiri dari 40 orang anggota.

Kemendikbudristek RI juga bekerja sama dengan Saung Angklung Udjo (SAU) sebagai mitra dalam acara ini. Mereka juga berkolaborasi dalam menyusun konsep musikalitas, video konduktor, dan memberikan pelatihan angklung kepada seluruh peserta.

"Selain dilatih langsung oleh tim SAU, kami juga melibatkan 182 orang supervisor yang telah dilatih sebelumnya oleh SAU untuk mendampingi pelatihan mandiri di tiap kelompok," ujarnya.

Para supervisor ini merupakan guru seni musik dan seniman angklung dari berbagai sanggar atau komunitas.

Peserta dalam pertunjukan angklung terbesar ini berasal dari berbagai latar belakang, termasuk pengurus Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM), siswa sekolah menengah atas (SMA), pegawai sekolah kedinasan, perwakilan dari kementerian/lembaga, serta anggota Ibu Dharma Wanita Persatuan dan Tim Penggerak PKK.

Tujuan dari acara ini adalah untuk membangkitkan minat dan cinta generasi muda terhadap alat musik tradisional angklung. (Aip)

LINK VIDEO

RI Pecahkan Rekor Dunia Gelaran Angklung yang Melibatkan 15.110 Orang