Prediksi penonton bila Arkha Mandiri bakal lolos dengan mudah ke babak 16 besar Pakujaya Cup 8 kala bersua Porba, mendadak berbalik 180 derajat. Faktanya, anak buah Adi Endol itu nyaris di roasting skuad anyar yang ada di tim Porba Pondok Bahar.

Bahkan di menit ke 27 babak pertama, Tedy, Dae Roby, Rendy, dan Dendy dikubu Porba, lebih dulu membuat ratusan suporternya di tribun barat Stadion Mini Pakujaya, riuh bergemuruh merayakan gol yang dilesakan penyerang Porba, Muchsin.

Memanfaatkan sodoran rekannya dari luar area terlarang pertahanan Arkha Mandiri, bola langsung dikuasai penyerang bernomor punggung 13 tersebut.

Kaki kiri penyerang jangkung berambut keriting itu pun kemudian menuntaskan si kulit bundar tersebut ke pojok kanan gawang Arkha Mandiri hingga gagal ditepis kiper Dimas Galih. Gol semata wayang Muchsin itu membawa Porba unggul 1-0 hingga jeda waktu.

Begitupun laga babak kedua, anak-anak Pondok Bahar mengambil inisiatif menyerang sejak peluit dibunyikan wasit. Pencetak sebiji gol ke gawang Arkha Mandiri, Muchsin di menit ke 7 hampir menggandakan keunggulan tim nya.

Mis komunikasi antar pemain belakang Arkha Mandiri, benar-benar dimanfaatkan striker Porba tersebut. Akan tetapi, Muchsin gagal memeprdaya Dimas Galih lantaran bola sepakannya hanya melebar ke sisi kanan gawang Arkha Mandiri.

Suporter Porba mendadak bungkam di menit 10 babak kedua. Penyebabnya adalah gelandang serang Arkha Mandiri, Aan. Tendangan keras yang dilepaskan Aan memanfaatkan bola rebound, langsung merobek jala gawang Porba yang dikawal Samsul. Skor 1-1 membuat laga semakin ketat.

Kesabaran Arkha Hadapi Pasukan Muda Porba Berujung Manis

Meski tanpa diperkuat Titus Bonay dan mantan pemain liga lainnya tatkala mengalahkan Banteng Tangsel diputaran pertama lalu, Arkha Mandiri tampil cukup impresif mengahadapi pasukan milenial di skuad Porba.

Hal itu ditunjukan oleh Fikri Habib, Macarius, Basro, Bayu, Aan dan legiun asing mereka, Musa. Kesabaran melakukan serangan-serangan ke jantung pertahanan Porba, alhasil berujung peluang manis diakhir babak kedua.

Pelanggaran yang dilakukan bek Porba, Gusti Setiawan terhadap pemain Arkha Mandiri di luar kotak penalti gawang Porba, membuat wasit memberikan free kick bagi Arkha Mandiri.

Musa sang eksekutor free kick, sukses melepaskan tendangan keras melewati pagar hidup yang dibangun pemain-pemain Porba, bola pun bersarang tepat disisi kiri gawang Samsul. Gol Musa itu pun akhirnya mengubah skor 2-1 untuk Arkha Mandiri.

Menejer dan Oficial Porba Datangi Meja Panitia, Arkha Siap Datangkan El Loco Gonzales

Sempat terjadi ketegangan pasca wasit meniup peluit panjang berakhirnya babak kedua. Menejer dan oficial Porba datang ke meja panitia menanyakan soal pertambahan waktu dalam laga babak kedua tersebut.

Namun situasi tersebut dapat diredam panitia bersama TNI/Polri yang bertugas berjaga-jaga mengamankan jalannya laga kedua kesebelasan tersebut. Langkah Arkha Mandiri pun sudah ditunggu Bingunk FC Jakarta Barat, 7 Juli 2023 bulan depan.

Dibabak 16 besar, menejer Arkha Mandiri, Adi Endol mengaku akan membuat surprise bagi tim lawan. Salah satunya, Arkha Mandiri akan mendatangkan pemain naturalisasi dan mantan timnas Indonesia, El loco Gonzales.

"Insya Allah, kita mau bikin gebrakan baru lagi. Doain aja, mudah-mudahan kita bisa mendatangkan El loco (Gonzales) ke Pakujaya," singkat Adi Endol usai laga.

Duel Lawan Dejan, Bos Putra Porciba : Suksesnya Wasit Suksesnya Panitia

Laga putaran babak 32 besar Pakujaya Cup 8 pada Senin besok, (26/6/2023) akan mempertemukan Putra Porciba asal Cipete, Kota Tangerang. Tim yang di menejeri bos Gudjer itu, akan berduel dengan kesebelasan asal Depok, Dejan FC.

Gudjer mengatakan, menghadapi Dejan merupakan hal yang biasa-biasa bagi setiap tim mengikuti turnamen sepakbola tarkam.

"Lawan Dejan, biasa aja. Tim kami siap, kami cuma minta wasit memimpin dengan baik dan tegas," kata Gudjer ditemui di Stadion Mini Pakujaya, Minggu (25/6/2023).

Dia pun tak mau ambil pusing jika publik di Stadion Mini Pakujaya, lebih menjagokan Dejan ketimbang Putra Porciba. Hal itu, Gudjer bilang, wajar-wajar saja sebab menurutnya, materi di skuad Dejan berisi pemain yang bisa menunjukan aksi-aksi merarik yang enak di tonton.

"Pemain lokal kami tetap semangat, seperti yang diputaran pertama lalu. Kita minta wasit memimpin dengan netral. Karena suksesnya wasit adalah suksesnya panitia," pungkasnya.