Stok Obat Psikotropika di RSUD Sultan Sulaiman Tidak Pernah habis, Dr Syari Aldi Saragih Akui Pemesanan Obat Melalui Pengawasan Ketat

Stok Obat Psikotropika di RSUD Sultan Sulaiman Tidak Pernah habis, Dr Syari Aldi Saragih Akui Pemesanan Obat Melalui Pengawasan Ketat

Detakbanten.com I SERDANG BEDAGAI – Direktur RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai, dr Syari Aldi Saragih menyebutkan, stok obat-obatan psikotropika di RSUD Sultan Sulaiman tidak pernah kosong.


“Stok obat psikotropika tidak pernah kosong, terkadang cuma pendistribusian dari Kota Medan terlambat, itupun hanya hitungan jam,” ucapnya, Sabtu (22/6/2024).

Dijelaskannya, setiap stok obat-obatan psikotropika mulai habis, pihak rumah sakit meminta pihak penyalur agar mengirimkan obat. Mengingat jatah distribusi seminggu dua kali, untuk itu sebelum stok habis, pihak rumah sakit sudah mengajukan permintaan obat.


“Pengiriman paket obat-obatan psikotropika ke RSUD Sultan Sulaiman seminggu dua kali, jadi sebelum stok habis, kita sudah ajukan permintaan obat mengingat pasien gangguan jiwa di Rumah sakit cukup banyak,” ungkap dr Syari Aldi Saragih.

Menurut dia, pendistribusian obat-obatan psikotropika ke rumah sakit cukup ketat, harus mendapat pengawasan dari balai POM dan apoteker baik dari pihak rumah sakit yang mengajukan maupun dari pihak distribusi. Selain itu setelah pengajuan disetujui, rumah sakit harus menunggu jadwal pengiriman paket obat.


“Memasan obat psikotropika bukan seperti beli obat di apotik, begitu kasih uang langsung bawa obat, ada proses dan pengawasan cukup ketat, baik melalui balai POM dan juga apoteker,” terangnya.


Lanjut dr Syari Aldi, rumah sakit tetap menjaga masyarakat atau pasien terhadap penyalahgunaan obat-obatan psikotropika. Oleh karena itu pemakaiannya harus sesuai dengan resep dokter.

“Hal itu akan melindungi pasien dari resiko ketergantungan yang malah dapat merusak fisik, bukan menyembuhkan,” ungkap dr Syari Aldi.

Kata dia, obat psikotropika bisa digunakan bagi pasien yang terganggu jiwanya dalam menyembuhkan kecemasan, depresi yang dialami pasien.

“Tidak serta merta obat dapat diberikan tanpa pengawasan, karena harus dikontrol sesuai petunjuk dokter,” tambahnya.

Lanjutnya, obat-obatan psikotropika tersebut harus didapatkan secara sah, baik melalui dokter atau rumah sakit. Untuk itu apabila ada pihak keluarga pasien yang mengambil obat psikotropika harus melalui proses.

“Jadi tidak sembarangan, terutama bagi pasien yang rawat jalan, pihak keluarga harus mengikuti proses untuk mendapatkan obat-obatan psikotropika,” papar dr Syari Aldi.

Terkait adanya tudingan dari pihak keluarga stok obat psikotropika di RSUD Sultan Sulaiman kosong. Dr Syari Aldi membantah, dia menyebutkan tidak terjadi kekosongan obat, namun pengiriman paket obat-obatan psikotropika dari Medan belum tiba.

“Tidak benar kosong obat psikotropika, pengiriman terlambat obat tiba sore hari,” bilangnya.(ap).

 

 

Go to top