Peserta kirab berasal dari 47 RT dari 8 RW tersebut beradu kreasi seni dan budaya. Mulai dari hiasan kendaraan, kostum peserta yang meramaikan acara, dan hasil alam yang dihias menyerupai tumpeng.

Peserta wajib membawa tumpeng untuk dinilai panitia, tumpeng yang akan dinilai panitia harus memiliki kriteria yang sudah ditentukan panitia diantaranya adalah memiliki tiga unsur alam yakni darat, laut dan udara. "Alhamdulillah animo warga Desa Wanakerta sangat tinggi sekali, sehingga satu jalur utama di jalan perumahan Telaga bestari ditutup" terang Kepala Desa Wanakerta, Suryana.

Suryana berharap agar kegiatan kirab ini bisa mempererat persaudaraan di antara warga Desa Wanakerta. Karena di Desa ini semua suku, bahasa, dan agama berbaur. Kirab yang digelar ini wujud dari keragaman dan kebhinekaan. "Kami ingin tetap bersatu, meski di Desa Wanakerta ini terutama di perumahan Telaga Bestari banyak suku, bangsa dan agama. Semua tetap rukun," ujarnya.

Tokoh masyarakat Desa Wanakerta Asep menuturkan Keanekaragaman suku dan budaya di Desa Wanakerta mencerminkan budaya Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda bahasa, agama tetap memiliki satu tujuan. "Kirab Budaya ini membuktikan bahwa Desa Wanakerta tidak terpecah - pecah," kata Asep.

Sementara Ketua RT 005/001 Perumahan Telaah Bestari Dedi Mahdi menyambut baik acara yang digelar Desa Wanakerta, dirinya jauh jauh hari sudah mempersiapkan pawai kirab budaya. Menurut dia acara seperti harus dipertahankan karena akan memberikan motivasi kepada warga bahwa kita harus bersatu ditengah - tengah perbedaan. "Kami mendukung kegiatan positif untuk memperkokoh bhineka tunggal ika," tandasnya.