Warga Klaim Pasien Yang Meninggal Di Metro Hospital Bukan Karena Covid 19

Warga Klaim Pasien Yang Meninggal Di Metro Hospital Bukan Karena Covid 19

detakbanten.com CIKUPA -- Salah satu tokoh pemuda Desa Sukanegara Kecamatan Cikupa membeberkan pasien berinisil A pemilik salah satu rumah makan dipertigaan Cibadak yang meninggal dunia di RS Metro Hospital pada Minggu (20/09/2020) bukan karena Covid 19, sebelum dirawat di RS Metro Hospital, pasien pernah dirawat di RSUD Balaraja selama sehari semlam, sekitar pertengaan bulan September 2020 dan dokter RSUD Balaraja mendiagnosanya dengan penyakit gagal ginjal dan liver, selain dirawat di RSUD Balaraja, pasien juga pernah berobat di rumah sakit Ciputra Hospital pada Kamis ( 17/09/2020) dan dokter mendiagonasanya penyakit jantung.

Zilly Ahmad yang sekaligus merupakan tetangga pasien mengatakan, almarhum dibawa ke rumah sakit Metro Hospital Cikupa sekitar pukul 09.00 Sabtu (19/09/2020), pada saat masuk rumah sakit sampai meninggal dunia, pasien belum dibawa ke ruangan perawatan serta posisinya pasien masih di ruangan instalasi gawat darurat (IGD).

“Masuk rumah sakit Metro Hospital sekitar jam sepuluhan pagi, hari Sabtu, dan Minggu pagi-pagi subuh dikabarkan meninggal dunia. Makanya, warga marah karena tiba-tiba Almarhum dinyatakan COVID-19. Memang, katanya saat diperiksa reaktif. Tapi kalau reaktif dari hasil rapid test, ini kan belum tentu COVID-19, apalagi selama ini dia tidak ada riwayat bertemu dengan siapa-siapa, hanya di rumah dan berobat di rumah sakit saja. Itu yang membuat warga marah, karena tiba-tiba kok karena COVID-19,” bebernya.

Zilly Ahmad memaklumi jika emosional warga dan keluarga pasien tidak terbendung dengan menggeruduk rumah sakit dan meminta almarhum untuk segera dibawa pulang, karena keterangan yang dijelaskan dokter IGD RS Metro Hospital sangat berbeda, oleh karenanya warga Sukanegara emosi karena pihak rumah sakit tidak bisa menunjukan hasil tes swabnya.

" Karena digerudug warga, akhirnya pihak rumah sakit Metro Hospital memperbolehkan almarhum untuk dibawa pulang, dan dari pihak keluarga pun sudah membuat surat pernyataan seagai persyaratan yang ditandatangani RT, dan Kepala Desa dan diketahui oleh bhabinkamtibmas dan Babinsa," terang Zilly Ahmad.

Sebelumnya diberitakan, Video warga desa Sukanegara Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang mengamuk di Rumah Sakit Metro Hospital beredar luas, video berdurasi 57 detik tersebut beredar di group whatsup.

Dalam video tersebut, warga terlihat adu mulut dengan petugas keamanan rumah sakit, dan meminta agar pihak rumah sakit segera membawa jenazah yang meninggal dunia untuk dipulangkan ke keluarganya, beruntung tidak ada kekerasan didalam aksi tersebut.

Juru bicara Satuan tugas Covid 19 tingkat Kabupaten Tangerang dr Hendra Tarmidzi mengatakan, dirinya menerima informasi adanya emosional warga yang menginginkan agar jenazah tidak divonis Suspek Covid, namun secara prosedur jika ada pasien terkena suspek Covid 19, maka pihak rumah sakit harus menguburkan secara protokol kesehatan Covid 19.

“Iya, tadi rumah sakit sudah info ke saya status pasien suspek COVID-19. Rapid reaktif dan hasil lab darah mengarah ke suspek,” kata dr. Hendra Tarmizi.

 

 

Go to top

Joomla! Debug Console

Session

Profile Information

Memory Usage

Database Queries