Cegah Banjir, Jokowi-RY Tanam 10.000 Pohon

Jokowi - RY Jokowi - RY

detaktangsel.com- BOGOR, Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) sangat serius menyelesaikan masalah banjir di Jakarta. Selain berencana membangun dua waduk besar di kawasan puncak Bogor, juga ingin mengembalikan fungsi daerah resapan di daerah hulu sungai Ciliwung.

Untuk membuktikan keseriusannya, Jokowi mengandeng Bupati Bogor H Rachmat Yasin (RY) menanam 10.000 pohon di Telaga Saat, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jabar, Selasa (4/2). Pohon jenis kayu putih itu ditanam di areal seluas 800 hektar yang tersebar dari hulu hingga hilir Sungai Ciliwung.
"Penanaman pohon ini merupakan langkah awal untuk mengembalikan kawasan Puncak sebagai daerah resapan air. Ini merupakan bentuk keseriusan kita, Pemprov DKI dan Kabupaten Bogor untuk mencegah banjir di Jakarta," ujar mantan Walikota Solo ini.
Kegiatan penanaman pohon ini juga melibatkan berbagai komunitas, termasuk pihak Perhutani dan masyarakat setempat. Dengan maksud untuk menjaga dan merawat pohon agar tumbuh tinggi.
Menurutnya, kawasan hulu sungai merupakan tanggung jawab bersama. Jadi tidak perlu menyalahkan siapapun.
"Percuma menormalisasi bila wilayah hulunya belum dilakukan perbaikan. Di sini perlu ada campur tangan semua pihak," tambahnya.
Sementara itu, Bupati Bogor Rachmat Yasin mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bogor juga sudah melakukan upaya lain untuk mengembalikan kawasan Puncak sebagai wilayah resapan. Di antaranya membongkar vila dan bangunan liar sejak November 2013. Lokasi ini dikembalikan menjadi kawasan resapan air. Sehingga hujan di hulu tidak langsung mengalir ke Sungai Ciliwung.
"Mas Jokowi mendukung penuh upaya Pemkab Bogor untuk mengembalikan kawasan Puncak sebagai hulu dari Sungai Ciliwung. Karena itu, kita bekerja serius untuk mewujudkan itu," pungkasnya.
Usai menanam pohon, Jokowi dan Rachmat Yasin meluncur ke Desa Megamendung untuk melihat lahan yang akan digunakan untuk pembangunan waduk. Nantinya, air Ciliwung dari hulu akan disodet untuk dialirkan ke waduk ini sebelum mengalir ke Jakarta, sehingga debitnya bisa dikontrol.
Ada dua tempat sebagai titik pembangunan. Pertama seluas 107 hektare di Desa Cipayung dan 24,8 hektare di Desa Sukamahi. Keduanya berada di Kecamatan Megamendung. (rul)

 

 

Go to top

Joomla! Debug Console

Session

Profile Information

Memory Usage

Database Queries