Balita Penderita Tumor Di Lebak Butuh Perhatian

Balita Penderita Tumor Di Lebak Butuh Perhatian

detakbanten.com Lebak - Fadlan Mudzaki balita yang baru akan menginjak usia delapan bulan, yang merupakan anak ketiga dari pasangan Hendi dan Nuryanah, warga Kampung Kaduguling RT 06/02, Desa Sindangsari, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten, selama empat bulan terakhir ini mengidap penyakit Tumor Gulatomi pada bagian rahang mulut balita tersebut.

Nuryanah ketika ditemui detakbanten.com di kediamannya menuturkan, semenjak melahirkan Fadlan dalam kondisi yang normal seperti bayi pada umumnya, namun ketika Fadlan menginjak usia empat bulan, dirinya menduga anaknya itu hanya mengalami sariawan biasa pada mulutnya, kemudian dirinya memeriksakan anaknya tersebut ke rumah sakit.

Namun setelah beberapa hari, benjolan di dalam rongga mulut Fadlan semakin membesar, kemudian dirinya membawa kembali ke Puskesmas terdekat, namun setelah diperiksa pihak puskesmas tidak sanggup menangani dan merujuk ke RSUD Adjidarmo Rangkasbitung.

Setelah dilakukan pemeriksaan intensif di RSUD Adjidarmo dan di diagnosa mengalami penyakit tumor, kemudian dirinya disarankan agar dirujuk ke RSCM Jakarta guna penanganan yang lebih maksimal.

Lanjut Nuryanah, dengan menggunakan BPJS akhirnya Fadlan berhasil dilakukan operasi atas tumor yang dideritanya selama ini dengan mengangkat sebagian tulang rahang fadlan, namun hal ini ternyata belum selesai begitu saja, ternyata dirinya harus mengalami pemeriksaan lebih lanjut dan harus mengalami operasi sekali lagi, yaitu dengan memasangkan platinum pada bagian mulutnya guna menggantikan rahangnya yang dibuang tersebut.

Hal ini sontak membuat orang tua Fadlan sempat merasa putus asa dan merasa lelah dengan kondisi anaknya yang belum selesai dengan penyakit yang diderita saat ini.

"Untuk operasi yang pertama saja membutuhkan waktu selama dua mingguan, belum lagi yang kedua kalinya, memang kami menggunakan BPJS, namun untuk biaya hidup selama empat bulan terakhir dan juga untuk membeli obat yang tidak ada di RSCM, hal ini sudah menghabiskan biaya yang tidak sedikit," ujar Nuryanah.

Sambil menangis Nuryanah juga mengatakan, sejak awal dirinya bersama suaminya tidak mau hal ini diketahui oleh orang lain, karena tidak ingin merasa kecewa dengan ujian yang dideritanya saat ini, namun apa dikata ternyata hingga saat ini masyarakat sekitar dan juga pihak Desa Sindangsari, yang mengetahui terkait penyakit yang diderita Fadlan, memberikan bantuan baik berupa bantuan dana alakadarnya maupun dorongan spirit baginya.

Pasalnya, ketika dirinya mendengar informasi ketika ada beberapa pasien yang mengalami penyakit serupa dengan anaknya tersebut, untuk memasangkan platinum, guna menggantikan rahangnya tersebut, dibutuhkan biaya sekitar Rp. 120 juta, hal ini semakin menambah resah kedua orang Fadlan.

Hal ini menjadi pertanyaan besar didalam benaknya, apakah hal ini masih dijamin oleh BPJS atau tidak, lantaran untuk menanggung beban biaya selama di RSCM beberapa bulan kemarin saja sudah menghabiskan anggaran jutaan rupiah, lalu bagaimana jika operasi ketiga ini nanti tidak dibantu oleh BPJS.

"Saat ini, Saya hanya berpasrah kepada alloh atas semua penyakit yang diderita Fadlan, Saya tidak takut akan kehilangan semua harta yang dimiliki, bahkan saya siap menjual rumah saya demi biaya anak Saya, yang penting bagi Saya, Fadlan dapat sembuh dari penyakitnya yang dideritanya saat ini," harap Nuryanah.

Sementara itu di lokasi terpisah, Yudi Kepala Desa Sindangsari mengatakan, pihaknya akan terus memberikan bantuan maksimal sesuai dengan yang dapat dilakukan, bahkan untuk melengkapi administrasi pihaknya memberikan waktu 24 jam, lantaran hal ini sudah merupakan kewajibannya sebagai pelayan publik.

"Kami beserta seluruh warga masyarakat dan dibantu Babinsa, sudah melakukan penggalangan dana guna meringankan beban keluarga dan kesembuhan Fadlan, bahkan dalam waktu dekat ini, Kami juga akan kembali berusaha untuk menggalang dana guna mempersiapkan operasi Fadlan berikutnya," pungkas Yudi.

 

 

Go to top