Hingga Jumat (7/10/2022) petang, banner protes tersebut masih dibentangkan di sejumlah titik di kawasan sekitar TMII, Jakarta Timur. Dalam banner, Presiden Jokowi diminta untuk membantu menyelesaikan masalah pesangon para karyawan yang tak kunjung cair.

"Di bawah TWC, TMII dirombak jadi Etalase Megah Indonesia tapi pesangon karyawan TMII puluhan tahun mengabdi tidak dibayar. Karyawan lama banyak yang didepak. Tolong kami Pak Jokowi," tulis, dalam banner.

Diketahui, TWC masih diminta untuk membayar pesangon ke sejumlah karyawan yang tak dipekerjakan sejak Maret - Oktober 2022. Tuntutan tersebut bermuara pada pelunasan pesangon, ditengah proses renovasi TMII.

Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan SDM PT TWC, Mohamad Nur Sodiq, angkat bicara, Jumat (7/10/2022).

“Perpindahan tangan dari Yayasan Harapan Kita membuat masalah. Terbaru, soal pesangon karyawan lama yang memasuki masa pensiun. Lalu, kita, PT TWC, ditunjuk Setneg untuk pengelolaan dari TMII. Sejak Juli 2021, TWC mulai mengelola TMII," katanya, di Jakarta.

Masalah pertama, yakni status karyawan lama. TWC ingin mempertegas posisinya yang baru mengelola pada 1 Juli 2021. Sayangnya, TWC harus menanggung gaji karyawan lama. Termasuk pesangon.

"Dari status karyawan, karyawan yayasan sebelumnya dikelola TWC. Ini masih dalam Perpres dan perjanjian kerjasama pengelolaan. Ini harus diatur lebih tegas karena pada prinsipnya ini mengelola mulai 1 Juli," jelasnya.

Karena keruwetan itu, pesangon pensiunan karyawan lama TMII tak jelas tanggung jawab siapa. Disisi lain, pihak TWC pun mempertanyakan, sebab tidak disebutkan dalam perjanjian.

Diketahui, kompleks TMII direnovasi sejak 1 Juli 2021. Renovasi dibagi dua tahap. Pertama, perbaikan miniatur kepulauan Indonesia di wilayah danau. Tahap dua, perbaikan Sasono Langen Budoyo. Lalu, Keong Mas, Museum hingga Anjungan. Renovasi TMII itu menyedot dana hingga Rp 1,2 triliun.