Optimistis Mentan Amran: Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Detakbanten.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam membahas ketahanan pangan dan kemandirian bangsa dalam acara "Dialog Kebangsaan" di Universitas Hassanudin, Makassar, Sulawesi Selatan, optimis Indonesia menjadi lumbung pangan dunia. Maka, Indonesia pun ke depan menjadi kunci dari masalah krisis pangan dunia akibat dampak El Nino dan krisis dunia lainnya.

"Kondisi dunia sekarang, bukan hanya Indonesia, terjadi krisis pangan. Ada peningkatan pemanasan global. Yang kelaparan di dunia saat ini kurang lebih mendekati satu miliyar penduduk dan ada 44 negara di dunia yang terancam kelaparan saat ini," ungkap Mentan Amran, dalam keterangan media, Kamis (22/2/2024).

Di Indonesia sendiri saat ini sedang mengalami iklim eksrim El Nino yang belum pernah ada sebelumnya. Bulan Februari 2024 dimana seharusnya proyeksi luas tanam meningkat, malah menurun menjadi 800.000 ha dari 1.753.000 ha di bulan Januari 2024 akibat adanya kekeringan eksrim.

"Biasanya grafik di Bulan Februari ini meningkat, bisa sampai 2 juta. Ini belum sampai puncak, kita malah menurun. Ini yang mengkhawatirkan," kata Mentan.

Meskipun begitu, Mentan Amran tetap optimis bahwa Indonesia bisa swasembada pangan. Ini mengingat saat ini bantuan pupuk sudah ditambah oleh Presiden Jokowi menjadi Rp 14 triliun tahun 2024 untuk memacu akselerasi produksi pertanian Indonesia.

"Indonesia sudah tiga kali swasembada, pada tahun 2017, 2019, 2020. Itu artinya kita mampu. Hanya saja saat ini kondisi pertanian tidak baik ditambah dengan kondisi iklim yang tidak bersahabat, diperparah dengan kebijakan yang perlu disempurnakan. Salah satunya adalah masalah pupuk. Saat saya beri tahun kepada presiden, dengan spontan Presiden berkata tambah pupuk 14 triliun untuk mengatasi masalah ini," bebernya.

Lebih lanjut Mentan Amran mengungkapkan solusi dari masalah pangan di Indonesia dan guna mempercepat pencapaian menjadi lumbung pangan dunia adalah melalui pemanfaatan lahan rawa mineral menjadi lahan pertanian produktif. Indonesia saat ini memiliki lahan rawa mineral 10 juta hektar yang tersebar di Sumatera Selatan, Kalimantan, Sulawesi dan lainya.

"Jika dikelola secara optimal di tahun 2024 sebesar 1 juta hektar dapat menghasilkan beras 2,5 juta ton, 2 juta hektar di tahun 2025 menghasilkan 5 juta ton, 3 juta hektar di tahun 2026 produksinya 7,5 juta ton, 4 juta hektar di tahun 2027 produksinya 10 juta ton, dan 5 juta ton di tahun 2028 produksi beras 12,5 juta ton. Produksi ini dapat mengurangi impor, memenuhi kebutuhan nasional dan bisa juga ekspor. Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia, dan menjadi negara super power," tegasnya.

Dalam rencana Kementerian Pertanian menjadi lumbung pangan dunia, Mentan Amran memproyeksi Indonesia mencapai swasembada pangan di tahun 2025, menjadi negara eksportir beras pada tahun 2027 dan menjadi lumbung pangan dunia super power pada tahun 2028. Ada empat rencana besar yang akan dilakukan Kementarian Pertanian untuk akselerasi produksi pangan.

"Gerakan kami yang pertama, pompanisasi untuk Pulau Jawa. Kedua, ekstensifikasi lahan rawa di luar Indonesia. Ketiga, pupuk yang bermasalah hanya 5 persen akan kita angkat menjadi 100% dan keempat, kita hilirisasi, kita harus perbaiki tata niaga. Insyallah kita akan kembali swasembada dan ekspor ke depan," tutupnya.

 

 

Go to top

Joomla! Debug Console

Session

Profile Information

Memory Usage

Database Queries