Madrasah Minim Perhatian Dari Pemda

Setu-Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan, Ucup Yusuf, Kamis (21/11)Dt Setu-Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan, Ucup Yusuf, Kamis (21/11)Dt

SETU- Ratusan madrasah swasta yang tersebar di Kota Tangerang Selatan merasa dianaktirikan pemerintah. Pasalnya, hingga pengujung tahun 2013 sekolah-sekolah itu belum memperoleh dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda).

Padahal, lebih dari 90 persen madrasah di Tangsel berstatus sekolah swasta.

"Untuk tahun 2013 ada (dana) Bosda, tetapi baru sebatas kepada madrasah negeri," ujar Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan, Ucup Yusuf, Kamis (21/11).

Yusuf menjelaskan, di Tangsel terdapat 245 sekolah madrasah tingkat MI, MTs serta MA. Dari jumlah tersebut, hanya lima sekolah yang berstatus madrasah negeri. Terdiri dari dua madrasah ibtidaiyah (setingkat SD), satu madrasah tsanawiyah (SMP), dan dua madrasah aliyah (SMA). Sisanya madrasah swasta.

Karena hanya lima madrasah negeri yang mendapat Bosda, Yusuf pun merasa madrasah swasta seperti dianaktirikan Pemerintah Kota Tangerang Selatan.

"Setiap tahun kita ajukan, namun hanya janji-janji saja," ucapnya.

Menurutnya, madrasah swasta berkontribusi sebesar 20 persen dalam pembangunan pendidikan di Kota Tangsel. Karena itu, sudah selayaknya pemerintah memalingkan kepeduliannya kepada sekolah madrasah.

"Orangtua siswa yang sekolah di madrasah juga membayar pajak. Kemudian ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu selayaknya pemerintah daerah juga mengalokasikan APBD untuk madrasah supaya bisa dinikmati oleh masyarakat," terangnya.

Selama ini, kata Yusuf, madrasah swasta tak pernah absen meminta dana Bosda kepada pemerintah daerah. Namun permintaan itu sejauh ini hanya dibalas dengan janji-janji.

"Kita setiap tahun mengajukan (Bosda), tetapi responnya cuma iya iya saja. (Baru-baru ini) kami sudah melakukan koordinasi dalam membahas program tahun 2014. Janjinya akan ada perhatian kepada madrasah, baik kepada guru maupun sarana dan prasarana pendidikan," terang Yusuf.

Tak hanya Bosda, bantuan berupa sarana-prasarana pendidikan untuk madrasah swasta juga disebut Yusuf amat minim. Yang diperoleh sekolah-sekolah itu masih sebatas tunjangan fungsional guru, Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dan tunjangan profesi.

"Untuk tahun ini saja tidak ada bantuan sarana untuk madrasah ibtidaiyah. Untuk madrasah aliyah pun dari (pemerintah) pusat hanya untuk satu madrasah swasta. Bentuknya pembangunan satu ruang kelas. Itupun karena sekolahnya kebakaran," ucapnya.(def)

 

 

Go to top