Para penderita penyakit jantung bawaan itu akan mendapatkan perawatan dan pemeriksaan. Bila dinyatakan siap untuk dioeprasi, maka mereka akan dikirim ke Incheon Metropolitan City Advisor for Internattional Affairs, Korea Selatan. Mereka didampingi Dokter Jantung RSUD Banten.

"Incheon Metropolitan City Advisor for Internattional Affairs Korea Selatan hanya sanggup melakukan operasi untuk enam balita penyandang penyakit jantung bawaan per tahun," ungkap Dokter Drajat kepada awak media, Rabu (23/4).

Dinas Kesehatan Provinsi Banten, menurutnya, akan membentuk tim ke daerah-daerah untuk mendata balita yang memiliki penyakit jantung bawaan di masa mendatang.

Sementara itu, Ketua Tim Incheon Metropolitan City Advisor for Internattional Affairs, Korea Selatan, Kim Dong Kee menjelasakan, pihaknya membantu memberikan pelayanan medis kepada penderita penyakit ini di 18 negara. Di antaranya Filipina, Thailand, Kamboja, Monggolia, dan Indonesia. Banten terpilih dan mendapat kesempatan untuk mendaftarkan penderita penyakit tersebut.
Kim mengatakan, pihaknya dan Banten telah menjalin kerja sama di bidang kesehatan sejak 2009.

"Kami sudah berkerja sama dengan Banten. Karena sama-sama rumah sakit harus saling bantu," tandas Kim dengan bahasa Indonesia terbata-bata.