Dalam Pilgub Mendatang, Wali Kota Tangsel Diminta Netral

Dalam Pilgub Mendatang, Wali Kota Tangsel Diminta Netral

detakbanten.com SERPONG - Sejumlah tokoh masyarakat dan para ketua organisasi.

Masyarakat dan pemuda se Kota Tangerang Selatan (Tangsel), meminta Wali Kota Tangerang Selatan, Hj. Airin Rachmi Diany, agar bersikap netral dalam politik pilgub Banten mendatang.

"Ibu Airin itu namanya sudah besar dan harum sebagai Wali Kota Tangsel. Beliau milik semua warga Kota Tangsel, jangan sampai turun lagi levelnya karena bermain politik praktis," kata Istijar, ketua Komunitas Cinta Banten (KCB) untuk wilayah Kota Tangsel.

Menurut Istijar, semua warga Tangsel harus menjaga keseluruhan, citra dan marwah Kota ini.

"Ibu Airin sebagai Wali Kota yang cerdas dan populis, kami menyayangkan beliau di tarik ke ranah politik praktis pilgub yang secara politis sangat tidak produktif dan berbenturan dengan posisi beliau saat ini sebagai Walikota Tangsel," imbuhnya.

Apalagi, lanjut Ditukar, ada dugaan sampai membagi bagi duit mewakili salah satu partai pendukung salah satu calon, hal ini akan mendegradasi pencitraan beliau yang saat ini sedang bagus-bagusnya sebagai "Smart Leader" .

"Tindakan tersebut kami sayangkan dan kurang tepat," tegas istijar.

Sementara itu, H. Baset Marliansyah ketua Ormas Kibar Tangsel, meminta agar azas praduga tak bersalah harus kita kedepankan bersama. Khusus kepada partai pendukung agar sama sama menjaga citra dan kehormatan ibu Wali Kota.

"Beliau milik semua warga Kota Tangsel, jangan lagi dianggap milik atas nama golongan atau sekelompok orang. Beliau adalah pemimpin kita bersama yang patut kita dukung dalam membangun Kota Tangsel yang berkemajuan," katanya.

Hal yang sama disampaikan Aan, ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Tuntas Kota Tangsel. "Kurang elok ibu Wali Kota kalau sampai ikut kampanye. Lebih baik fokus ke masalah internal birokrasi pemkot, masih banyak masalah," katanya.

Dorongan agar Airin bersikap netral ditandatanganii dari berbagai ormas dan pemuda sebagai respon atas dipanggilnya Walikota Tangsel tersebut oleh Bawaslu Provinsi Banten.

"Beliau dipanggil karena diduga telah membagi bagikan uang atas nama salah satu calon wagub. Itu sudah menyalahi aturan," kata Alfian salah seorang tokoh pemuda KNPI Tangsel.

Karena itu, lanjut Alfian, kami akan menyampaikan masukan yang positif dan konstruktif untuk Wali Kota Tangsel agar ini menjadi menjadi sebuah pencerahan dan pembelajaran.

Ormas dan organisasi pemuda yang ikut bergabung membuat "Keprihatinan Bersama" antara lain KCB, LSM Tuntas, PKL, KNPI, HIPMI, Kibar Tangsel, dll.

 

 

Go to top

Joomla! Debug Console

Session

Profile Information

Memory Usage

Database Queries