Diperkirakan Angka Obesitas di Dunia Capai Lebih dari 1 Miliar

Diperkirakan Angka Obesitas di Dunia Capai Lebih dari 1 Miliar

detakbanten.com JAKARTA -- Obesitas menjadi tantangan kesehatan global yang semakin serius, demikian hasil analisis terbaru yang mengukur kenaikan angka obesitas di seluruh dunia.

Menurut data baru, lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia hidup dengan obesitas pada tahun 2022, mencakup sekitar seperdelapan dari populasi global.

Sebagai perbandingan, pada tahun 2016, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat hampir 800 juta orang mengalami obesitas.

Obesitas didefinisikan sebagai kelebihan lemak tubuh yang menganggu kesehatan dan dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, serta memiliki dampak negatif terhadap kesehatan mental dan mobilitas.

Penelitian ini melibatkan analisis lebih dari 3600 studi berbasis populasi yang melibatkan 222 juta partisipan di hampir 200 negara dan wilayah.

Para peneliti menggunakan indeks massa tubuh (BMI), yang dihitung dengan membagi berat badan dengan tinggi badan yang dikuadratkan, untuk menentukan status obesitas.

Hasil analisis menunjukkan bahwa hampir 900 juta orang dewasa di seluruh dunia memiliki BMI 30 atau lebih, yang diklasifikasikan sebagai obesitas.

Sedangkan pada anak-anak dan remaja berusia 5 hingga 19 tahun, diperkirakan hampir 160 juta menderita obesitas.

Prevalensi obesitas meningkat signifikan selama periode 1990 hingga 2022, dengan dua kali lipat pada wanita, tiga kali lipat pada pria, dan empat kali lipat pada anak-anak serta remaja.

Sementara itu, angka orang-orang dengan kekurangan berat badan mengalami penurunan global.

Majid Ezzati, peneliti kesehatan global dari Imperial College London, menekankan pentingnya tidak memandang kekurangan berat badan dan obesitas sebagai dua hal yang terpisah, karena transisi dari satu keadaan ke yang lainnya terjadi dengan sangat cepat.

Salah satu faktor pendorong utama peningkatan obesitas adalah terbatasnya akses dan ketersediaan makanan sehat.

Faktor lain yang turut memengaruhi meliputi perubahan gaya hidup seperti kurang tidur, peningkatan stres, dan konsumsi makanan olahan secara berlebihan.

Peringatan dari Ezzati menyatakan bahwa pemerintah dan masyarakat perlu mengatasi permasalahan ini melalui upaya pencegahan dan perawatan medis yang tepat.

Temuan ini diterbitkan di jurnal Lancet, mengingatkan bahwa prevalensi obesitas yang terus meningkat menuntut perhatian dan tindakan segera untuk mengatasi krisis kesehatan global ini.

 

 

Go to top