Distanak Banten Gelar Pekan Hortikultura 2017

Distanak Banten Gelar Pekan Hortikultura 2017

detakbanten.com SERANG - Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Pertanian menggelar Pekan Hortikultura 2017 di Saung Duren Jatohan Haji Arif (DJHA) Baros, Kabupaten Serang.

Agenda tahunan Distanak Banten bekerja sama dengan Kementerian Pertanian ini dibuka langsung oleh Gubernur Banten Wahidin Halim.

Kepala Distanak Banten Agus M Tauchid mengatakan, pekan hortikultura merupakan agenda tahunan Distanak Banten sekaligus momentum istimewa bagi pelaku usaha agribisnis Hortikultura untuk saling tukar informasi, membangun jejaring dan menampilkan berbagai produk hortikultura serta sarana penunjangnya.

"Festival ini bertujuan untuk mengangkat eksistensi pengembangan Hortikultura Banten sebagai komoditas komersial, disamping itu juga menyampaikan kepada masyarakat Banten bahwa pemerintah baik Pusat maupun Daerah mempunyai komitmen yang tinggi untuk membangun industry hortikultura," ujar Agus.

Dipilihnya saung Duren Haji Arif sebagai tempat penyelenggaraan, kata Agus dikarenakan tempat ini menjadi destinasi unggulan wisata kuliner berbasis buah durian yang memiliki potensi luar biasa mendukung kemajuan holtikultura di Banten.

"Potensi yang dimiliki Kabupaten Serang ini juga sekaligus akan ditetapkan menjadi Kabupaten durian pertama di Banten. Diharapkan ke depan Kabupaten Pandeglang dan Lebak juga akan menyusul," ungkapnya.

Sementara itu, Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, Banten merupakan wilayah ekonomi yang memiliki sumber daya alam yang unggul, khususnya dalam bentuk sumberdaya pangan, hortikultura dan peternakan serta pembangunan pertanian berwawasan agribisnis dapat menjadi tujuan pembangunan dalam meningkatkan produktifitas pertanian.

"Banten memiliki keragaman potensi holtikultura, luar biasa potensinya. Untuk durian saja produksinya hingga 48.545 ton, ini luar biasa. Jumlah populasi tanaman durian yang menghasilkan sebanyak 300.960 pohon," tutur Wahidin.

Wahidin menegaskan, sebagai penyangga Ibu Kota, Provinsi Banten berpeluang menjadi pasar, penyedia sumber daya modal, tenaga kerja, teknologi, dan lalu lintas perdagangan, dalam pemilihan strategi pembangunan, agro industri merupakan strategi industrialisasi yang dinilai tepat bagi Banten.

"Kalau kita bangun pertanian, kita harus siapkan pasar seperti yang dulu kita buat di Tangerang sehingga yang dari luar daerah pada datang nyuplai barang, tapi di Banten jarang, karena infrastrukturnya jelek, jalan masih rusak. Maka dari itu kita akan bangun juga infrastrukturnya," katanya.

Wahidin mengaku sangat konsen membangun pertanian di Banten dan hafal betul soal pertanian, ia pun akan dukung program pertanian. "Bahkan untuk cabai saja saya banyak di rumah, punya bibit sendiri, saya tanam sendiri dan makan sendiri. Saya bingung kalau warga gak ada yang gak punya cabe. Untuk cabe saja harus impor dari Cina, untuk itu saya instruksikan kepada Kadis, agar menanam cabai disetiap sudut kota dan kampung," tandasnya.

 

 

Go to top

Joomla! Debug Console

Session

Profile Information

Memory Usage

Database Queries