Kedua pelaku penjambretan tersebut AW (18) warga Kampung Pisangan RT 03 RW 04 , Desa Kayu Agung, Kecamatan Sepatan dan MF (25) warga Kampung Rawa Kidang Jamblang RT 01 RW 05, Desa Rawa Kidang, Kecamatan Sukadiri. Keduanya nyaris tewas diamuk massa lantaran kedapatan menjambret HP milik Ahmad Sabiq (11) di Jalan Mutiara Perumahan Permata, Desa Gelam Jaya, Kecamatan Pasar Kemis.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Korban Ahmad Sabiq sedang duduk sambil memainkan hp di depan rumahnya, tiba-tiba datang empat pria yang tidak dikenal turun dari motor dan langsung merampas HP miliknya. Mengetahui menjadi korban jambret, Ahmad pun berteriak hingga masa yang berada di lokasi kejadian langsung mengejar para pelaku. Aksi kejar-kejaran akhirnya terjadi. Sepeda motor yang dikendara dua pelaku terjatuh setelah lajunya dihalangi oleh mobil yang berada didepannya. Pelaku langsung ditarik massa dan dihujani bogem mentah hingga nyaris tewas. Beruntung, nyawa kedua pelaku tersebut, bisa tertolong setelah anggota Reskrim Polsek Pasar Kemis yang sedang berpatroli datang mengamankan pelaku. “Saya terkejut, karena ujug-ujug HP saya dirampas empat pria yang tidak dikenal yang turun dari motor,” kata korban Ahmad Sabiq yang terlihat syok.

Sementara salah satu pelaku AW mengaku, aksi penjambretan itu baru kali pertamanya dia lakukan untuk membayar hutang. Rencananya, HP hasil jambretan tersebut akan dijual yang hasilnya akan dibagi empat. “Tadi khilaf, liat korban main handphone di depan rumah sendiri, langsung saya tarik bersama teman. Rencannya mau dijual,” ujar Adi.

Kapolsek Pasar Kemis Kompol Didid Imawan mengatakan, berdasarkan keterangan kedua pelaku yang berhasil diamankan anggota Reskrim Polsek Pasar Kemis bahwa pelaku sudah dua kali melakukan aksi jambret. Aksi jambret pertama, dilakukan di wilayah hukum Polsek Balaraja dan wilayah hukum Polsek Pasar Kemis. Menurut Didid, dalam menjalankan aksinya, mereka tidak segan untuk melukai korbannya. “Sebetulnya, ada empat pelaku. Dua peelaku berhasil kabur dan dua pelaku berhasil diamnakan. Kita sudah memiliki identitas pelaku yang masih buron,” pungkasnya.