Ambruknya gapura yang terbuat dari konstruksi besi itu, terjadi sekira pukul 12,00 WIB jelang pelaksanaan pawai ta'aruf MTQ digelar.

Seorang wanita yang mengaku bagian dari panitia mengatakan, robohnya gapura disebabkan oleh angin kencang lantaran lokasi berdirinya gapura berada tak jauh dari Situ Gintung.

"Angin kencang banget, Masya Allah, berterbangan semua. Karena kan mungkin disitu (ada) Situ. Jadi hembusan angin ke atas kenceng banget," katanya dilokasi ambruknya gapura, Rabu (8/2/2023).

Wanita dengan mengenakan kebaya warna hijau-hijau itu, juga sempat melarang wartawan yang hendak mengambil foto gapura yang sudah ambruk dan berantakan tersebut. Sebab menurutnya, panitia lainnya sedang menuju ke lokasi gapura selamat datang yang ambruk tersebut.

"Jangan di foto pak, saya mohon jangan di foto. Ini mau di rapihin pak. Namanya udah begini, ya mau ngak mau, harus diangkat dan dirapihin," ungkapnya.

Wanita itu menerangkan bahwa, sebelumnya juga ada tenda MTQ yang roboh akibat dihempas angin. Dia pun menyayangkan adanya insiden tersebut apalagi selang berapa lama, pawai ta'aruf segera di mulai.

"Kemarin yang disonoh, tenda di dalam roboh akibat angin. Ini kan posisinya turunan, pohonnya pada tinggi-tinggi. Yah namanya faktor alam, kita sih menginginkan konstruksinya bagus. Bismillah aja, mudah-mudahan lancar," ujarnya.