Menurut Hj. Eny, kondisi ini sangat memprihatinkan, mestinya antara komite dan pihak kepala sekolah menjelaskan duduk perkaranya mengapa bisa terjadi hal seperti ini.

"Secara administratif harus ada data yang menjelaskan mengapa guru tidak di bayar honor dan ijazah sebagai siswa tidak di berikan. Adakah alasan sangat krusial sehingga terjadi kemacetan seperti ini?," tanya teh Eny yang juga aktif sebagai komisioner Baznas Kabupaten Tangerang ini melalui WhatsApp, Minggu (25/9/2022).

Lanjut teh Eny, semua bisa di urai. Misalnya, jika secara administrasi, peserta didik belum ada data pembayaran, kan bisa deberikan surat keterangan rincian pembayarannya berdasarkan data yg tertera di bagian keuangan.

"Tidak mungkin dong sebuah sekolah besar tidak memiliki data keuangan. Ini kan aneh? bagaimana sistem manajemennya yang berlaku selama ini," imbuhnya.

Ditegaskan Hj. Eny, jika semua kondisi ini tidak ada penjelasan, honor guru 10 bulan belum dibayar, ijazah tidak dikeluarkan, tabungan siswa juga di tahan.

"Ini ada apa? Apakah sekolah ini bangkrut, pailit tau collaps?," pungkasnya.

Sementara itu Ahmad Suhud mengatakan, sekitar 18 guru honorer di SMK Nurul Falah sejak Desember 2021 hingga September 2022 belum juga digaji oleh pihak Yayasan pendidikan SMK Nurul Falah, sementara berdasarkan informasi yang dihimpun oleh tim investigasi LSM BP2A2N bahwa anggaran operasional sekolah (BOS) di sekolah tersebut sudah terealisasi alias sudah cair.

"Ada 18 guru honorer yang hingga sekarang nggak digaji, lebih kurang 200 juta rupiah kami duga digelapkan oleh oknum kepala sekolah," ungkap Direktur Eksekutif LSM BP2A2N Ahmad Suhud. (Day/Han).