Kemendikbud Dorong Banten Bangun Akademi Komunitas

Kemendikbud Dorong Banten Bangun Akademi Komunitas Kemendikbud Dorong Banten Bangun Akademi Komunitas

detakserang.com- SERANG, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendorong Pemprov Banten segera mendirikan Akademi Komunitas (AK) dikabupaten/kota.

Program AK dinilai solusi terbaik meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi, terutama bagi anak di usia 19-24 tahun.

Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) RI Prof Dr Musliar Kasim mengatakan, keberadaan AK bisa menciptakan tenaga kerja yang terampil. Karena pendidikan ini mengedepankan pendidikan tinggi yang diarahkan pada penguasaan keahlian terapan tertentu. Program AK menghasilkan lulusan untuk jenjang Diploma Satu (D1) dan Diploma Dua (D2). Sedangkan program studinya sangat fleksibel, disesuaikan dengan muatan lokal.

"Basis AK disesuaikan dengan keunggulan di daerah. Kalau Kabupaten Lebak terdapat daerah pertanian, agribisnis, perkebunan, maka basisnya disesuaikan dengan daerah," kata Musliar usai.

Ia menyampaikan pendapatnya usai menghadiri acara Fokus Grup Discussion (FGD) akselerasi peningkatan IPM Banten melalui pelaksanaan PMU dan peningkatan APK pendidikan tinggi. Kegiatan ini Dindik Provinsi Bante di Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Kota Serang, Rabu, (19/2).

Musliar mengatakan, para lulusan AK memungkinkan untuk melanjutkan ke Politeknik yang setara dengan D3 dan D4 (S1). Bahkan, bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan S2.
Musliar menerangkan, program ini sudah digagas Kemendikbud sejak 2012. Sayangnya kabupaten/kota di Provinsi Banten belum merespon program ini. Karena program ini harus diusulkan pemerintah daerah kepada Kemendikbud.

Ia menyebutkan, peserta program AK tidak hanya dikhususkan bagi pelajar di usia 19-24 tahun, bisa juga menampung usia 60 tahun. Karena basis pendidikan AK ini adalah keterampilan.
Sementara P Wakil Gubernur Banten Rano Karno mengatakan, program AK merupakan konsep terobosan di bidang pendidikan. Karena progam AK mengedepankan kekuatan potensi lokal.

"Buat saya, program ini satu terobosan yang sebenarnya sudah lama digunakan negara lain. Kita harus ambil program ini. Apalagi sebentar lagi, kita akan menghadapi ASEAN trade atau pasar bebas ASEAN 2015 mendatang. Itu berarti persaingan yang lebih terbuka," katanya.

Rano menyatakan, Pemprov Banten akan mendorong kepala daerah di kabupaten/kota agar membangun program AK. Program ini harus berdasarkan inisiatif dari kabupaten/kota.
Pendapat senada juga disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Banten Hudaya Latuconsina. Untuk mendukung program AK, menurut dia, Banten akan mencoba melaksanakan tiga daerah di Banten pada tahun ini.

"Saya akan mencoba melakukan upaya maksimal terhadap tiga daerah. Ketiga daerah yang memungkinkan yakni Kota Cilegon, Kota Tangerang, dan Kota Tangsel," katanya.

Alasan dipilih ketiga daerah itu, tambahnya, karena Kota Cilegon memiliki kawasan Industri. Sehingga di Kota Cilegon akan mencetak tenaga terampil di bidang Industri. Di Kota Tangsel terdapat perdagangan dan jasa. Bahkan, di daerah Kota Tangsel dan Kota Tangerang diterapkan jasa perdagangan dan industri. (gan)

 

 

Go to top