Ketua Forum Honorer Banten Bersatu: Jika SK Pengangkatan Kembali Tidak Ada, Akan Tetap Lakukan Aksi Demo

Ketua Forum Honorer Banten Bersatu: Jika SK Pengangkatan Kembali Tidak Ada, Akan Tetap Lakukan Aksi Demo

detakbanten.com SERANG - Ketua Guru Honorer se-Provinsi Banten tetap akan lakukan demo pada tanggal 28 Maret 2019 minggu ini, jika Surat Keputusan (SK) pengangkatan kembali ke enam guru honorer yang di pecat lantaran mengacungkan dua jari sambil memegang sticker pasangan calon presiden dan wakil presiden  Prabowo Subianto - Sandiaga Uno tidak dibuatkan secara tertulis.



Menurut Ketua Forum Honorer Banten Bersatu Martin Al Kosim, hasil kesepakatan dengan Dindik Banten tadi siang, senin (25/03/2019), bahwa Kepala Dinas Dindik Banten akan mempekerjakan kembali honorer tersebut nanti tanggal 02 Mei 2019
namun untuk gaji nya, para honorer itu hanya di berikan gaji hingga tanggal 17 maret, sedangkan untuk bulan april tidak ada gaji.

"Kami atas nama Ketua Honorer Provinsi Banten, setelah rapat dengan kawan - kawan kami sebanten sesama honorer minta Surat Keputusan (SK) secara tertulis bahwa honorer tersebut dicabut pemecatannya, karena sampai hari ini, hanya omongan saja, kami butuh SK secara tertulis sebelum tanggal 28 ini, sebelum kami aksi,
SK itu harus sudah ada." Tegas Martin, Senin (25/03/2019).

Lanjutnya, jika SK itu sudah ada, maka pihaknya akan menyetop aksi kamis tanggal 28 nanti, karena sampai detik ini tidak ada SK secara tertulis bahwa tenaga honorer itu akan di angkat kembali.

"Jadi honorer ini di berentikan dari bulan Maret dan April, mereka tidak di perbolehkan beraktifitas selama dua bulan itu sampai 2 Mei nanti, tidak boleh bekerja, dan tidak menerima gaji dari APBD provinsi Banten, ya intinya, ini arah nya sudah pemecatat, karna tidak ada jaminan secara tertulis bahwa honorer itu akan di angkat kembali, masa harus nunggu tanggal 2 Mei, itu kan setelah pilpres, masa begitu gampangnya memecat, tapi ko mencabut segitu susahnya." katanya.

Hasil rapat dengan guru honorer se-Provinsi Banten di ruang gedung PGRI, terang Martin, keputusannya, jika tidak ada SK pengangkatan kembali, tetap akan melaksanakan aksi nanti pada hari Kamis 28 april ini.

"Rencananya honorer seluruh Indonesia nanti pada tanggal 28 kamis ini akan tetap lakukan aksi solidaritas, Jawa Timur siap, Jawa Barat siap, Jawa Tengah siap, Kalimantan dan wilayah Palembang pun akan turun, kami honorer seluruh Indonesia secara bergelombang akan tetap bergerak membela teman kami agar teman kami itu tidak di pecat." terangnya.

Dalam aksi nanti, lanjut Martin,
tidak ada pengaruhmya dengan politik,tidak ada pengaruhnya untuk paslon 01 ataupun 02 ini solidaritas murni.

"Intinya kita lakukan ini agar teman kami tidak di pecat, inikan jelas jelas sudah di zolimi, kalau memang benar benar mereka salah, harusnya ada proses pembinaan dulu, dipanggil, bukan langsung dipecat, dan anehnya sampai hari ini saya tidak tau terkait orang yang melaporkan, dalam rapat itu juga saya tanya tidak ada yang tau siapa yang melaporkan, ko tiba tiba sudah di lecat nah ini jugakan ada apa..??." tandasnya.

Sebagaimana diketahui sebelumnya,enam orang tenaga honorer SMAN 9 Kabupaten Tangerang dicopot karena diduga tidak netral dalam pilpres,dengan mengacungkan dua jari sambil memegang sticker pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subinato dan Sandiaga Uno di gedung sekolah tempat mereka mengajar yang sempat viral.

 

 

Go to top