Kondisi Gedung SDN Pakualam 2 Rusak Berat

Kondisi Gedung SDN Pakualam 2 Rusak Berat

detaktangsel.com- PONDOK AREN, Keberadaan Gedung SD Negeri Pakualam 2 di Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) rusak berat. Kondisi ini membuat beberapa pihak, tak terkecuali Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangsel Mathodah, merasa prihatin.

Usai sosialisasi di Gedung PGRI Kecamatan Pondok Aren, Selasa (12/8), Mathodah mengakui, SDN Pakualam 2 bakal dijadikan prototipe. , Dinas Pendidikan Kota Tangsel sudah menganggarkan untuk pembangunan gedung sekolah yang belakangan mulai kekurangan murid tersebut.

Jika sekolah tersebut harus direhab, menurutnya, hal itu tidak akan menyelesaikan masalah. Sebab, Gedung SDN Pakualam 2 akan dibangun total pada 2015 mendatang. Anggaran untuk membangun SD itu sudah disiapkan. DED sudah jadi.

"Tahun 2015 baru dimulai pelaksanaan pembangunannya, karena sekolah itu akan di jadikan prototif," ujarnya.

Sedangkan terkait semakin berkurang murid di SDN tersebut, kata Mathoda, karena ada beberapa faktor. Salah satunya sekolah itu sering kebanjiran akibat buangan air dari rumah warga. Sehingga untuk pembangunannya sekolah tersebut terlebih dahulu harus diurug. Selain itu, harus ada perbaikan menejemen di sekolah tersebut.

"Lokasi SDN ini memang tidak bisa masuk mobil. Ke depannnya kita akan perbaiki semua kekurangan," ucapnya.

Sebelumnya, Kepala SDN Pakualam 2 Yayat mengaku, atap yang sudah banyak bolong terjadi sejak 2011. Atas keadaan tersebut, pihaknya pun mengajukan rehab ke dinas terkait. Namun, hingga saat belum ada realisasinya.

"Kami sudah melaporkan dan sudah mengajukan untuk perbaikan. Namun, hingga saat ini belum diperbaiki," ujarnya.

Menurutnya, pihaknya sudah dua kali mengajukan permohonan perbaikan sekolah ke Dinas Pendidikan setempat. Lantaran tidak digubris, akhirnya melapor ke Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), beberapa waktu lalu. Tapi belum juga ada tanggapan.

Guru dan murid mengharapkan pemerintah daerah segera mencarikan solusi terkait kondisi di sekolah. Pasalnya, akibat kondisi sekolah yang kurang layak, jumlah peserta didik baru terus menurun sejak tiga tahun belakangan.

Yayat pun merinci murid yang masuk pada 2012, hanya ada 20 yang mendaftar. Kemudian menurun jumlah murid yang mendaftar pada 2013. Di mana hanya ada 15 murid dan pada 2014 jumlah murid bukannya bertambah, melainkan tetap 15 murid yang mendaftar.

Ia menilai, kondisi ini jauh jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yang mencapai ratusan pendaftar. Kalau kondisinya seperti ini, sekolah ini akan ditinggalkan masyarakat

 

 

Go to top

Joomla! Debug Console

Session

Profile Information

Memory Usage

Database Queries