Diskusi tersebut membahas terkait eksistensi pembangunan yang ada diwilayah Tangerang utara, yang sejauh ini dinilai banyak kontroversi ketidak jelasannya regulasi.

Disamping itu juga Paseba Tangerang Utara menyoroti wacana pengalihan sampah dari Tangsel ke TPA Jatiwaringin, Kecamatan Mauk.

Imam Fachrudin Ketua umum Paseba Tangerang Utara mengatakan, eksistensi pembangunan yang ada di Tangerang Utara pada substansinya masyarakat Pantura menolak, misalnya pembangunan di pesisir Tangerang Utara dinilai tidak memiliki regulasi yang konkret, selain itu juga wacana pengalihan sampah dari Tangsel ke TPA Jatiwaringin perlu ada kajian seksama secara fakta integritas di lapangan yang dirasakan oleh masyarakat Tangerang utara

"Pemerintah Daerah perlu memperhatikan segala bentuk pembangunan yang ada di Tangerang utara dan dampak terhadap masyarakatnya, sejauh ini pembangunan yang ada di Tangerang Utara dinilai membawa dampak buruk terhadap masyarakat di Tangerang utara" jelas Imam kepada wartawan

Dikatakannya imam, Tangerang Utara perlu adanya pembangunan yang balance, pembangunan tersebut yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Tangerang utara, misalnya perlu ada ruang terbuka hijau dan destinasi wisata di pesisir.

"Kita menilai pembangunan-pembangunan yang ada di Tangerang Utara selain tidak jelas regulasinya dan juga banyak dampak yang buruk terhadap masyarakat, misalnya pencemaran lingkungan, polusi udara maupun kondisi air sekarang ini sangat terdampak" bebernya

Sementara itu Jembar penasehat Paseba menambahkan, adanya Paseba Tangerang Utara bisa mempersatukan masyarakat Tangerang utara, dalam berpikir cerdas dan mandiri menuju pembangunan Tangerang Utara

"Dengan wadah paguyuban Paseba Tangerang utara, diharapkan masyarakat Tangerang Utara bisa berpikir maju, cerdas, mandiri untuk menciptakan Tangerang Utara lebih maju"jelasnya