Meski sudah mengganggu kesehatan akibat bau asap yang ditimbulkan, namun tetap saja pembakaran limbah sampai saat ini masih berlangsung. Bahkan hot spot atau titik-titik pembakaran kian bertambah. Warga pun sudah jenuh mengadukan permasalahan ini. Permasalahan ini sudah dilaporkan kepada Kades Sindang Panon, dan Camat Sindang Jaya, serta institusi penegak hukum. Namun sampai saat ini aktivitas pembakaran limbah masih tetap berlangsung.

Ketua RT 06/05 perumahan Palem Asri Masrul mengatakan, tempat pembakaran limbah ini di depan dan dibelakang perumahan. Di lokasi tanah kosong milik salah satu pengembang besar ini, limbah plastik dan limbah kertas serta limbah yang mengandung bahan berbahaya setiap harinya dibakar. Setiap hari kata Masrul ada 12 mobil truk besar dan mobil pickup keluar masuk membawa limbah ke lokasi pembakaran tersebut.

"Kami meminta kepada pemerintah, untuk tidak menutup mata, karena kalau terus dibiarkan akan berbahaya bagi kesehatan warga. Sampai saat ini adalah beberapa warga yang mengeluh gangguan penyakit ISPA" katanya pada Senin, (28/8/2017).

Masrul menambahkan, sebelum hari raya idul Fitri lalu, Camat Sindang Jaya Abu Salam berjanji akan menyetop aktivitas pembakaran tersebut. Namun sampai saat ini aktivitas pembakaran masih berlangsung.

"Aparat pemerintah terkesan melindungi, terbukti dengan tidak adanya aksi atau tindakan apapun yang dilakukannya. Warga disini harus mengadu ke siapa, kalau bukan kepada pemerintah sebagai pemangku kebijakan, " terangnya.

Sementara, Anggota DPRD Kabupaten Tangerang Rijki Gilang Sumantri membenarkan adanya aktivitas pembakaran di wilayah Desa Sindang Jaya. Menurut anggota DPRD Dapil Sindang Jaya Ini, dirinya juga sudah menerima laporan keluhan warga Perumahan Duta Palem 6, rencananya akan melakukan pengecekan secara langsung ke PT Harves. "Kami merasa prihatin kepada warga, karena adanya aktivitas pembakaran limbah di Desa Sindang Panon, akan berdampak kepada kesehatan," tandasnya.