Penggunaan Dana Hibah MDA Al-Atfal Diduga Bermasalah

 MDA Al-Atfal Diduga Bermasalah dalam penggunaan dana hibah MDA Al-Atfal Diduga Bermasalah dalam penggunaan dana hibah

detakbanten.com SERANG - Penggunaan dana hibah Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) Al-Atfal di Kampung Cidadap, Desa Tinggar, Kecamatan Curug, Kota Serang sebesar Rp100 juta dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten tahun 2013, diduga bermasalah. Sebab, para penerima merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kota Serang, serta dalam pelaksanaanya dinilai tidak transparan.

Salah seorang sumber yang enggan disebutkan namanya mengatakan, dirinya tidak mngetahui adanya bantuan untuk MDA Al-Atfal. Ia hanya mengetahui adanya rehab untuk sekolah tersebut. Namun, sebagian bahan material, terdiri dari barang bekas, termasuk kusen, genteng, dan lainnya.

"Setahu saya, genteng beli bekas dari wilayah Desa Curug, Kota Serang, tapi di cat lagi. Sedangkan untuk tembok, tidak dibongkar. Ini cuma rehab, bukan bangunan baru," ungkapnya, Jumat (6/03).

Selain itu, lanjut dia. Para pengurus MDA Al-Atfal, terdiri dari satu keluarga, dan seluruhnya merupakan para guru PNS di Kota Serang. Bahkan, Ketua yayasan madrasah tersebut, Mahmud Efendi berstatus PNS, serta istrinya sebagai Kepala Sekolah, juga menjadi guru PNS. "Madrasah itu memang punya satu keluarga. Dan para pengurusnya menjadi PNS," katanya.

Sementara itu, Kepala Sekolah MDA Al-Atfal, Ijah Hadijah mengatakan, dirinya tidak mengetahui perihal bantuan dana hibah tersebut. Sebab, ia menjabat Kepala sekolah sejak tahun 2014. Sebelumnya dijabat adiknya yang merupakan salah seorang guru SD di Kota Serang. "Saya hanya tahu waktu adik saya yang saat itu jadi Kepala Sekolah di sini, yang juga guru PNS yakni Bajuri mengatakan ada bantuan dari Pemerintah untuk madrasah sebesar Rp100 juta. Dana itu digunakan untuk rehab sekolah, selebihnya saya tidak tahu," katanya.

 

 

Go to top