Pernah Ungkap Kasus Perbudakan, Ini Profil Kabid Humas Polda Banten

Pernah Ungkap Kasus Perbudakan, Ini Profil Kabid Humas Polda Banten

Detakbanten.com SERANG - Kabid Humas Polda Banten AKBP Shinto Silitonga Sukses mengungkap kasus perbudakan di pabrik panci Kampung Bayur Opak RT 03 RW 06 Desa Lebak, Sepatan Timur, Tangerang, Banten, saat itu tepatmya Pertengahan tahun 2013 Kabid Humas Polda Banten AKBP Shinto Silitonga menjabat Kasat Reskrim Polresta Tangerang berpangkat Kompol.

" Pelakunya akhirnya divonis 11 tahun penjara oleh pengadilan Negri Tangerang" terang AKBP Shinto, Senin (23/8/2021).

Kasus perbudakan di Pabrik Panci kata Shunto, langsung jadi sorotan publik karena sisi humanismenya tinggi. Jadi bahan diskusi di acara televisi nasional, harus bekerja lebih dari 12 jam untuk membuat 200 panci. Jika tidak mencapai target, lanjutnya, para pekerja akan disiksa dan dipukul. Mereka bekerja mulai jam 5.30 pagi hingga jam 1 malam, mereka hanya diberi makan nasi putih, tahu dan tempe.

Usai bekerja, para pekerja tinggal di sebuah ruangan berukuran 4 meter X 6 meter yang berada di belakang pabrik. Di dalam ruangan kecil itu terdapat kamar mandi, namun tidak ada ventilasi udara, dan mereka hanya diberi dua tikar yang sudah rusak untuk tidur. Ruangan itu kemudian dikunci dari luar.

" Kasus ini sangat menyita perhatian publik, bahkan Komnas Ham juga turun menemui korban," terang Shinto.

Usai bertugas di Polresta Tangerang, kemudian pria ramah ini bertugas sebagai Kapolsek Sawah Besar, Jakarta, selama satu tahun. Dia kemudian bertugas menjadi Wakasat Narkoba Polres Jakarta Barat sebelum menempuh pendidikan di Sespimmen Polri selama tujuh bulan.

Bertugas sebagai reserse merupakan tantangan tersendiri bagi AKBP Shinto Silitonga. Perlu ketelitian dan intensitas di lapangan untuk mengungkap kasus kejahatan. Bahkan, selama bertugas bisa berhari-hari jauh dari keluarga, tidak mandi, dan hanya mengenakan pakaian seadanya secara berulang.

"Ada kepuasan tersendiri ketika bisa mengungkap peristiwa," ujarnya di ruang kerjanya di Mapolda Banten, Senin (23/8/2021).

Pemilik nama lengkap Shinto Bina Gunawan Silitonga ini langsung bertugas sebagai reserse setelah lulus Akademi Kepolisian (Akpol) pada 1999.

Pada 2016, Shinto bertugas sebagai Kabagopsnal Ditreskrimsus Polda Jawa Timur dengan pangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP). Enam bulan kemudian, pria asal Medan, Sumatera Utara, ini menjabat sebagai Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya.

Selama satu tahun dua bulan menjabat Kasat Reskrim, Shinto mengungkap pesta seks sesama jenis di sebuah hotel.
Selain itu, dia mengungkap kasus pencurian 88 unit Mitsubishi L300 yang hilang dalam setahun.

"Ini yang berkesan karena melihat pencurian mobil dalam satu tipe yang sama. Jumlahnya sampai 88 unit," ucap Shinto.

Dia lalu mendapat kepercayaan menjadi Kapolres Gowa, Sulawesi Selatan. Selama menjabat, Polres Gowa mendapat penghargaan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada akhir 2018.

"Satu-satunya Polres di Sulawesi Selatan yang meraih predikat WBK. Itu hasil kerja keras," katanya.

Shinto kemudian bertugas sebagai Kasubbagopinev Bagpenum Ropenmas Divisi Humas Polri pada akhir 2019 dan Kasubbagopsnal Dittipidum Bareskrim Polri pada 2020. Pada 5 Agustus 2021, dia dilantik sebagai Kabid Humas Polda Banten. Shinto mengaku tertantang saat masuk ke bidang kehumasan. Menurutnya, kehumasan dan reserse memiliki persamaan, yaitu sama-sama mengumpulkan fakta.

"Saya akan mengajak anggota Polda Banten untuk bermedsos ria. Ada kata ria, yaitu punya kesenangan hati," katanya seraya tersenyum.

Dengan jumlah personel Polda Banten yang mencapai ribuan, bisa menangkal hoaks yang tersebar di media sosial. Selain itu, Shinto juga akan memperdalam jurnalisme kepolisian.

Go to top