Menurutnya, hasil tes kesehatan tersebut dimiliki oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) yang telah melakukan mitigasi terhadap petugas KPPS yang akan bertugas di TPS-TPS pada 14 Februari nanti.

"Kan kalau kami kolesterol diatas berapa yang dilarang. Kalau pada saat dia (KPPS) menyerahkan tes kesehatan dan memenuhi syarat, dia masuk," kata Taufiq MZ kepada wartawan usai gelar doa bersama Pemilu damai di kantornya, Senin (12/2/2024).

Taufik menjelaskan, Dinkes Kota Tangsel juga sudah menyiapkan mitigasi bagi petugas KPPS yang terdeteksi memiliki riwayat penyakit beresiko tinggi. Hal itu, Taufiq bilang akan menjadi perhatian khusus.

"Tadi disebutkan oleh dinkes itu maka dia akan melakukan dalam tanda kutip mitigasi dan sebagainya. Dan data-data itu nanti kita juga minta ke dinkes agar kami juga mewaspadai itu. Karena rekam medisnya mereka yang punya," ujarnya.

Taufiq juga memastikan tidak ada KPPS cadangan bagi individu yang terdeteksi punya riwayat penyakit beresiko tinggi. Berbeda bila yang bersangkutan meninggal dunia atau terbukti melanggar integritas.

"Karena pelantikan kapan dan materi bimtek penggantinya belum tentu mengerti tata laksana pemungutan suara," jelas Taufiq.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinkea Kota Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar mengatakan, puskesmas telah memeriksa kondisi kesehatan terhadap Kolompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) yang akan bertugas di TPS-TPS Pemilu, 14 Februari mendatang.

Dari hasil pemeriksaan itu, diketahui ada banyak panitia KPPS yang terdeteksi memiliki penyakit beresiko, yakni mencapai 5%. Mulai dari hyper kolesterol, hipertensi dan diabetes.

"Sudah kami data," kata Allin ditemui wartawan saat ikuti Rakor Forkopimda soal persiapan Pemilu 2024 di Serpong, Senin (12/2/2024).