Sulastri, 8 Tahun Tersiksa Jadi TKI

Bandara- Tampak Sulastri bingung saat di dekati Ayah dan Kakaknya.Rabu (13/11)DT Bandara- Tampak Sulastri bingung saat di dekati Ayah dan Kakaknya.Rabu (13/11)DT

BANDARA- Selama  8 tahun  Sulastri (35 tahun)yang  bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Damam, Arab Saudi, tidak pernah bertemu bahkan berkomunikasi dengan keluarganya di Pati, Jawa Tengah.Akhirnya bisa pulang ke tanah air,Rabu (13/11/2013).

Sulastri dapat pulang ke Indonesia  dari Arab Saudi,kemarin hari Selasa (12/11), rupanya Kedatangan sudah ditunggu oleh Ayahnya,Darmin (60 tahun) dan Kakak,Warsito (40 tahun) , di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta.

Ada yang aneh kedatangan sulastri di tanah air,pasalnya,  sesampainya di Bandara Soetta pada pukul 14.36 Wiba, Sulastri tampak kebingungan dan ketakutan saat keluarganya mendekati Sulastri, seakan-akan  Sulastri tidak mengenali Ayah dan kakaknya.

Warsito mendekati sulastri,tampak raut wajah Sulastri berubah aneh, Warsito pun terpaksa memegang lengannya agar tidak kabur.
 
 "Lastri, aku ini kakakmu, masa kamu tidak ingat? Ini bapakmu," ujar Warsito kepada Sulastri.
 
Wanita ini menggelengkan kepalanya dan pandangan Sulastri ke kiri dan ke kanan, melihat semua yang ada  dihadapannya seperti asing.

Dengan raut wajah yang aneh, kemudian Warsito terus berusaha melakukan segala hal guna untuk tetap meyakinkan Sulastri bahwa dia adalah kakaknya.
Warsito berusaha mengingatkan sulastri sambil  membawa barang kesayangan sulastri,  ia juga membawa foto dan menjelaskan "Ini kamu Lastri yang di foto. Kamu adik saya," ujarnya.
 
Akhirnya perlahan - lahan, Sulastri baru ingat kembali dan ia mau diajak duduk di bangku yang ada di terminal 2D, lalu ia menceritakan perlakuan majikan kepada dia saat bekerja di Arab Saudi.
 
 Saat bekerja disana sulastri di gaji 600 real setiap bulan dan  sering diperlakukan kasar  oleh majikannya bernama Na'ib karena ia telah menolak cinta kakak Na'ib.
Ironisnya, Sulastri dipaksa harus melayani nafsu bejat kakak Na'ib sebanyak dua kali dan sang adik juga ikut melakukan sebanyak 6 kali,benar-benar biadab majikan dan adiknya,ungkap sulastri.

Karena masih trauma dan tekanan bathin, Sulastri tidak bisa mengingat  kapan peristiwa naas itu terjadi.

Sementara Warsito dan Ayahnya,sedih melihat kondisi sulastri  seperti itu,warsito terlihat  sangat shock melihatnya dan tidak menyangka bahwa adiknya selama 8 tahun tidak bertemu menjadi seperti itu.
 Menurutnya, Sulastri adalah wanita yang periang dan tidak pernah mengalami depresi.  Alasan Sulastri ingin menjadi TKI adalah karena ingin mendapat penghasilan yang lebih baik. adik ke-empat dari enam bersaudara itu pergi dari rumah Sejak tahun 2006 dan tidak ada komunikasi sampai sekarang, ujarnya.

 " Saya sudah menghubungi Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) untuk mengetahui kabar adiknya tetapi tidak ada tanggapan dari mereka." ungkapnya.

Di jelaskan,bahwa Sulastri pergi menjadi TKI melalui perusahaan penyalur TKI bernama PT.AMRI yang berlokasi di kampung Rego, Jawa Tengah. "Dia menjadi TKI dengan jalur  resmi bukan TKI Ilegal," ucapnya.

Sementara itu, Harso selaku Lembaga Pemerhati dan Advokasi TKI kepulangan Sulastri mengatakan pihaknya mendapat  laporan mulai tahun 2010 dari pihak keluarga soal PT AMRI yang belum pernah menghubungi.
"Bahkan satu proses pelaporan PT AMRI ke KBRI maupun depnakernya belum pernah. Mereka hanya melakukan proses tindakan verifikasi terhadap Majikan yang isinya verifkasi adanya TKI tetap senang dengan Majikan," jelasnya.

Harso, menyatakan Kementerian luar negeri sudah melanggar aturan dimana TKI yang bersangkutan harus diberikan pengayoman hukum terlebih dahulu.  

Ditambahkannya, setelah mendapat laporan dari pihak keluarga, pihaknya melakukan klarifikasi ke pihak penyalur dan majikannya di Arab.
Akhirnya, Sulastri bisa kembali ke Indonesia setelah Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementrian Luar Negeri mengajukan nota diplomatik sebanyak 5 kali kepada Pemerintah Arab Saudi.
Akhirnya, majikannya pun setuju memulangkan Sulastri.

Saat kepulangannya, Sulastri membawa cek tunai sebesar 56.018 real dan uang cash 1.590 real yang dikasih oleh majikannya.
"Melihat kondisinya, kita akan bawa dia ke Rumah Sakit Kramat Jati untuk diperiksa, punkasnya. (AYU)

 

 

Go to top