Diketahui, raihan opini WTP tersebut merupakan yang ke-10 bagi Pemkot Tangsel dan yang ketujuh kalinya secara berturut-turut. Opini WTP itu, menjadi yang perdana bagi Pemkot Tangsel di bawah kepemimpinan duet Benyamin Davnie - Pilar Saga Ichsan.

Ketua BPK Perwakilan Banten Novie Irawati Herni Purnama mengapresiasi dan menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemkot Tangsel yang berkomitmen dan bertanggung jawab dalam mengelola keuangan daerah.

"Pemeriksaan keuangan adalah pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah daerah," kata Novie Irawati di Kantor BPK RI Perwakilan Banten, Rabu (25/5/2022).

Menurutnya, pemeriksaan keuangan itu dilakukan BPK dalam rangka memberikan pernyataan opini tentang tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan Pemkot Tangsel, bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai (reasonable assurance) bahwa laporan keuangan telah di sajikan secara wajar dalam semua hal material, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, atau basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Pemeriksaan atas laporan keuangan dilakukan setelah laporan keuangan disusun oleh Pemkot Tangsel dan diserahkan kepada BPK paling lambat tiga bulan setelah tahun anggaran di maksud berakhir.

Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menjelaskan, peraihan WTP ini merupakan kerja keras dari seluruh pihak. Baik dari pihak Pemerintahan atau juga beberapa stakeholder yang ikut membantu pemerintah untuk memastikan proses pembangunan berjalan lancar.

"Tentu saja ini menjadi motivasi bagi kami, untuk terus mempertahankan gelar ini ke depannya," ujar Benyamin, dia juga mengapresiasi kinerja seluruh pemangku kepentingan.

Menanggapi Pemkot Tangsel meraih Opini WTP, Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel, Mustofa, juga mengapresiasi BPK RI Perwakilan Banten yang sudah melakukan kinerjanya. Terutama pada saat melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan tahun 2021.

"Kami dari Pemerintahan Kota Tangsel akan menjadikan beberapa evaluasi yang sekiranya disampaikan," ungkapnya, Mustopa bilang bahwa, proses pembangunan tidak akan pernah luput dari evaluasi dan kritik.