WHO Dorong Riset Internasional untuk Menghadapi Pandemi Berikutnya

WHO Dorong Riset Internasional untuk Menghadapi Pandemi Berikutnya

detakbanten.com Health - The Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) dan World Health Organization (WHO) mengajak para peneliti dan pemerintah di seluruh dunia untuk memperkuat serta mempercepat penelitian global guna bersiap menghadapi pandemi berikutnya. Inisiatif ini mendapat dukungan penuh dari Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, yang menegaskan pentingnya persiapan dan pencegahan epidemi di masa depan.

CEPI, sebuah kemitraan internasional yang melibatkan pemerintah, akademisi, filantropis, dan perusahaan swasta, berkomitmen untuk menciptakan dunia bebas dari ancaman pandemi dan epidemi. Bersama dengan WHO, mereka menekankan pentingnya peningkatan penelitian terhadap semua keluarga virus yang dapat menginfeksi manusia, tanpa memandang risiko pandemi.

Dalam Global Pandemic Preparedness Summit 2024 yang diadakan di Rio de Janeiro, Brasil, CEPI dan WHO menggarisbawahi perlunya strategi yang adaptif terhadap ancaman yang muncul. CEO CEPI, Richard Hatchett, menyatakan bahwa "Profiling terhadap data backlog ini perlu dilakukan sehingga rumah yang dibangun nantinya dapat ter-deliver secara baik, terjaga, dan tepat sasaran."

Pendekatan ini bertujuan menciptakan pengetahuan operasional yang komprehensif, serta alat dan tindakan penanggulangan yang dapat cepat beradaptasi terhadap ancaman yang muncul. Proses ini juga bertujuan mempercepat observasi dan penelitian untuk memahami bagaimana patogen menyebar dan menginfeksi manusia serta bagaimana sistem kekebalan tubuh meresponsnya.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menegaskan bahwa sejarah mengajarkan pandemi berikutnya adalah masalah waktu, bukan apakah akan terjadi. "Sejarah juga mengajarkan kita pentingnya sains dan tekad politik dalam mengurangi dampaknya," tambahnya.

Untuk memfasilitasi penelitian ini, WHO menggunakan pusat-pusat penelitian di seluruh dunia untuk membentuk Collaborative Open Research Consortium (CORC) untuk setiap keluarga patogen, dengan Pusat Kolaborasi WHO bertindak sebagai pusat penelitian. CORC global ini akan melibatkan peneliti, pengembang, regulator, pemberi dana, pakar penelitian, dan pihak lainnya, dengan tujuan mendorong kolaborasi penelitian yang lebih besar dan partisipasi yang setara, terutama di wilayah di mana patogen tersebut diketahui atau kemungkinan beredar.

Inisiatif ini didukung oleh lebih dari 200 ilmuwan dari lebih dari 50 negara, yang meneliti 28 keluarga virus dan satu kelompok inti bakteri. Mereka menganalisis data mengenai pola penularan, ketersediaan tes diagnostik, virulensi, vaksin, dan pengobatan untuk menentukan risiko epidemi dan pandemi.

Upaya kolaboratif ini merupakan langkah penting dalam mempersiapkan dunia menghadapi ancaman kesehatan global di masa depan, memastikan bahwa baik ilmuwan maupun pemerintah siap menghadapi tantangan yang akan datang.

 

 

Go to top

Joomla! Debug Console

Session

Profile Information

Memory Usage

Database Queries